https://youtu.be/hBbq3M3RtVs?si=qWY_PC2a5m5sQXMb
https://youtu.be/xOb4vS3alL8?si=Db7p8hll8d8xIibK
Pejuang Mimpi Episode 91
💕Talenta Adalah Anugrah, Namun Karakter Adalah Pilihan💕
"Talenta adalah anugerah, namun karakter adalah pilihan". Ungkapan ini mengingatkan kita untuk menghargai bakat yang kita miliki, tetapi juga untuk bertanggung jawab dalam mengembangkan karakter yang baik dan membuat pilihan yang positif dalam kehidupan.
https://youtu.be/AAgOL55tzpg?si=Q1C5ApbnVzqZugBK
Setiap orang dilahirkan dengan bakat dan kemampuan unik (talenta), namun cara kita mengembangkan dan menggunakan bakat tersebut, serta bagaimana kita berperilaku, adalah pilihan yang kita buat sendiri. Ini menekankan pentingnya pengembangan diri dan moralitas, di samping potensi bawaan. Kita semua memiliki talenta yang unik. Tidak ada manusia yang lebih unggul dari yang lain. Seseorang boleh jadi hebat dalam bidang tertentu tapi pasti punya kelemahan di bidang yang lain. Sebaliknya, jika kita lemah dalam bidang tertentu pasti juga punya kekuatan di bidang yang lain. Kepercayaan akan talenta diri ini menjadi penting.
Kita harus menyadari ada potensi besar dalam setiap insan. Talenta yang kita miliki sekaligus menjadi arah untuk misi hidup kita yang bermanfaat bagi orang banyak. Keyakinan inilah yang sekaligus akan membuat kita percaya pada diri sendiri. Keyakinan akan menentukan harapan..., aksi..., dan hasil yang kita inginkan. Kita harus bertanggung jawab dengan kehidupan kita masing-masing. Kita diberi talenta untuk dikembangkan, diberi potensi untuk kita maksimalkan.
https://youtu.be/VxFealDRgec?si=hVsCI4HFCo3Xqfs5
Kita ada karena anugrah! Di dalam menjalani hidup yang penuh arti ini, kita harus tetap dapat bersukacita, karena kita memiliki Allah yang begitu mengasihi dan selalu memberikan yang terbaik. Sekalipun kita mengalami banyak tantangan, hendaklah kita tetap kuat karena Allah senantiasa bersama kita. Perjalanan hidup tentu tidak selalu mudah dan sesuai dengan kehendak kita, karena kita juga dapat mengalami berbagai halangan juga kegagalan. Berbagai hal yang terjadi dalam hidup kita ini, tentu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Tetapi bagaimana kita memandang dan menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidup kita, adalah urusan kita sendiri.
Diddunnya ini, banyak orang tu gagal bukan karena tidak memiliki talenta. Tapi lebih sering karena tidak percaya atau tidak yakin bahwa dirinya punya talenta tersebut. Saya mau share lebih lanjut tentang talenta dan karakter.
*Apa itu talenta?*
Talenta adalah sebuah kemampuan yang ada di dalam pribadi setiap orang, dimana setiap orang memiliki talenta yang berbeda–beda. Dan itu sangat unik dan belum tentu sama antara satu orang dengan yang lainnya. Suatu talenta dapat diketahui dengan mengasah talenta tersebut sampai menghasilkan sesuatu yang besar, namun sesuatu yang istimewa bukan berarti itu adalah akhir. Talenta itu harus terus diasah.
John C. Maxwell dalam bukunya "Talent Is Never Enough", menyatakan bahwa keterbatasan diri seringkali menjadi penghalang bagi potensi seseorang. Ia berpendapat bahwa banyak orang berbakat yang tidak mencapai kesuksesan maksimal, hanya karena mereka tidak mengembangkan potensi mereka sepenuhnya. Maxwell menekankan bahwa bakat saja tidak cukup. Untuk mencapai kesuksesan, seseorang perlu membuat pilihan yang tepat dan berkomitmen untuk mengembangkan dirinya.
*Mengapa talenta saja tidak cukup?*
Ya. Talenta saja tidak cukup untuk bisa menjadi orang sukses. Untuk mencapai sebuah kesuksesan, memiliki talenta saja memang tidak akan pernah cukuup. Misalnya saja bagi seorang pemain bola yang ingin mencapai kesuksesan, tentunya ia harus banyak belajar selain memiliki suatu talenta yang mumpuni. Ronaldo pernah bilang..., untuk sukses, talenta saja tidak cukup. Cristiano Ronaldo mengatakan bahwa untuk bisa meraih sukses seperti dirinya di dunia sepakbola, memiliki talenta yang luar biasa saja tidak cukup. Baginya, kerja keras dan determinasi juga menjadi faktor yang menentukan.
Dan seperti yang kita tahu, Ronaldo sudah berkembang menjadi salah satu pemain terbaik dunia sejak ia bergabung dengan Manchester United di 2003. Ia memenangkan satu trofi Ballon d'Or dan tiga trofi Premier League di Inggris, sebelum pindah ke Madrid di 2009. Di Los Blancos, pemain Portugal itu dua kali juara Liga Champions dan juga memenangkan dua trofi Ballon d'Or. Rahasia suksesnya Cristiano Ronaldo adalah, __keinginan yang luar biasa.
Gini katanya. "Memiliki talenta saja tidak cukup, dan saya akan selalu memberikan dedikasi 100 persen untuk menjadi yang terbaik yang bisa membuat saya ada di level setinggi mungkin. Jika saya melakukannya, namun tidak punya keinginan dan ambisi yang kuat, maka itu tidak akan mungkin terjadi. Keinginan untuk terus mendapat lebih adalah sesuatu yang krusial", tutur Ronaldo. Ya, Ronaldo benar. *Seseorang dengan talenta hebat tapi tidak memiliki keinginan yang luar biasa serta karakter yang baik, maka talenta itu akan menghancurkan hidupnya.*
Talenta dan karakter memiliki hubungan yang erat. Talenta, yang merupakan kemampuan bawaan atau bakat, perlu dikembangkan dan diarahkan oleh karakter yang baik. Karakter yang kuat, seperti integritas, disiplin, dan kerja keras, akan membantu seseorang memanfaatkan dan mengembangkan talenta mereka secara optimal. Sebaliknya, talenta yang tidak didukung oleh karakter yang baik bisa jadi tidak termanfaatkan atau bahkan disalahgunakan.
*Jadi, apa hubungan talenta dengan karakter?* Talenta sebagai potensi. Talenta adalah potensi yang dimiliki seseorang, baik itu bakat alami maupun kemampuan yang dikembangkan melalui latihan dan pengalaman. Sedangkan karakter sebagai pengarah. Karakter adalah kualitas moral dan etika yang membentuk perilaku seseorang. Karakter yang kuat akan membantu seseorang menggunakan talenta mereka untuk hal-hal positif dan bermanfaat.
Talenta saja tidak cukup. Talenta dan karakter perlu dikembangkan secara bersamaan. Jika seseorang hanya fokus pada pengembangan talenta tanpa memperhatikan pembentukan karakter, hasilnya mungkin tidak akan maksimal atau bahkan merugikan. Contoh nyata; Seseorang mungkin memiliki bakat dalam seni, tetapi jika ia tidak disiplin dalam berlatih dan tidak jujur dalam berkarya, talenta tersebut mungkin tidak akan berkembang pesat. Sebaliknya, seseorang dengan karakter yang kuat akan lebih mudah mencapai kesuksesan dalam bidang apapun, termasuk dalam mengembangkan bakatnya.
Itulah kenapa pentingnya karakter dalam mengembangkan talenta.
Talenta dan karakter adalah dua hal yang saling melengkapi. Talenta adalah potensi yang perlu dikembangkan, sementara karakter adalah kualitas yang mengarahkan dan memaksimalkan potensi tersebut. Membangun karakter yang kuat adalah kunci untuk memanfaatkan talenta secara optimal dan mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan.
*Apa itu karakter?*
Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Secara sederhana, karakter bisa juga diartikan sebagai kepribadian seseorang. Lebih detailnya, karakter mencakup cara berpikir..., perasaan..., dan bagaimana seseorang merespons berbagai situasi. Jadi, karakter seseorang adalah gabungan dari semua aspek ini, yang membentuk identitas diri seseorang.
Karakter dan kesuksesan juga saling berkaitan erat. Karakter yang kuat, seperti integritas, kerja keras, dan ketekunan, menjadi landasan penting untuk mencapai tujuan hidup seseorang dalam meraih kesuksesan. Orang yang memiliki karakter baik, cenderung lebih mudah mengatasi tantangan. Ia membangun hubungan yang positif..., dan mengambil keputusan yang tepat. Yang semuanya itu berkontribusi pada kesuksesan.
Ada karakter yang mendukung kesuksesan, yaitu; *Integritas dan Kejujuran.* Membangun kepercayaan, yang penting untuk hubungan pribadi dan profesional. *Ketekunan.* Tidak mudah menyerah, terus belajar dan berusaha mencapai tujuan. *Disiplin.* Mampu mengatur prioritas dan mengelola waktu dengan baik. *Kreativitas.* Mampu menghasilkan ide-ide baru dan inovatif. *Optimisme.* Berpikir positif dan melihat peluang dalam setiap situasi. *Berani Mengambil Risiko.* Mampu mengambil keputusan dan menghadapi tantangan. *Kemampuan Bersosialisasi.* Membangun hubungan baik dan bekerja sama dengan orang lain. *Rasa Tanggung Jawab.* Memenuhi kewajiban dan bertanggung jawab atas tindakan. *Rendah Hati.* Mampu menerima kritik dan saran, serta menghargai orang lain.
*Apakah penting..., karakter dalam berbagai aspek kehidupan?*
Ya. Dalam dunia pendidikan, karakter yang baik membantu siswa berprestasi di sekolah dan mengembangkan diri. Dalam dunia pekerjaan, karakter yang baik membentuk individu yang disiplin, bertanggung jawab, dan mampu bekerja sama. Dalam dunia kewirausahaan, karakter seperti ketekunan, kreativitas, dan kemampuan mengambil risiko sangat penting untuk sukses dalam bisnis. Dalam dunia kehidupan pribadi, karakter yang baik membangun hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang lain.
*Kesimpulannya apa?*
Karakter adalah fondasi penting untuk meraih kesuksesan. Membangun karakter positif dan mengembangkan kebiasaan baik dapat membantu individu mencapai potensi penuh mereka dan meraih kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan. Ada 3 hal yang membentuk karakter seseorang. Education (pendidikan). Experience (pengalaman). Enviromental (lingkungan). Apa yang dia pelajari, apa yang dia tahu, juga seperti apa, pengalaman hidup apa yang pernah dia rasakan, __itu akan membentuk karakter. Lingkungan dimana dia bertumbuh. Itu 3 hal yang sangat mempengaruhi kesuksesan seseorang.
Kalau ditanya pastinya semua orang akan menginginkan menjadi orang sukses. Terlebih saya😂, sebagai seorang wanita yang ingin meraih kesuksesan dalam berkarier maupun dalam berbisnis. Orang yang sukses meraih impian, membutuhkan sebuah usaha yang bisa dibilang ekstra keras. Seperti dalam Videoklip KS ini. Pejuang mimpi ga pernah mengenal tanggal merah haha. Namun tidak cukup hanya sebuah usaha saja, saya juga dituntut untuk memiliki talenta yang mumpuni lain untuk menunjang kesuksesan. Cara berkomunikasi yang ngangenin misalnya, wkwka. Apak yang jual naneh ko sajo haaa, ditunggu-tunggu nyo KS lalu, asal lalu awak pasti dipanggil nya hahahahahah😆.
Kembali ke laptop,
Kalau kita membahas tentang talenta, tentu setiap orang mempunyai sebuah talenta masing-masing yang tentunya berbeda dengan orang lain. Dan yang perlu diketahui adalah talenta ini tidak dapat dibentuk, namun talenta sudah ada sejak kita lahir. Tinggal bagaimana kita menemukan talenta kita masing-masing. Jadi apabila kita melihat orang lain yang mempunyai talenta yang luar biasa pada bidang tertentu dan meraih kesuksesan besar, jangan iri dulu karena sebenarnya kita juga lahir dengan talenta masing-masing yang jika kita asah dengan baik juga, barangkali bisa juga menghantarkan kita pada puncak kesuksesan.
Nah, jika kita ingin menjadi orang yang sukses pulaaa, maka jangan berbangga dulu hanya mempunyai sebuah talenta sudah cukup menjadi modal untuk meraih kesuksesan. Kita dituntut untuk banyak belajar..., tentang apa yang menjadi talenta kita untuk menunjang kesuksesan itu. Dengan terus belajar..., maka akan ada banyak ilmu baru yang bisa kita terapkan untuk menjadi sukses.
Setiap orang diciptakan dengan keunikan tersendiri, dan setiap orang memiliki talenta dan itu adalah anugerah. Ada orang yang sejak muda sudah menemukan talentanya. Ada pula yang baru menemukan talentanya setelah dewasa, setelah melewati berbagai pengalaman hidup. Namun, ada juga yang masih bertanya-tanya, “Benarkah saya punya talenta” Atau, “Bagaimana cara menemukannya?
John C. Maxwell menunjukkan bahwa talenta hanyalah titik awal untuk memberi dampak sukses di belahan dunia manapun. Namun, apa yang kita lakukan dengan talenta, __itulah yang penting. Talenta adalah anugerah Tuhan yang wajib disyukuri, lebih dari itu kita bisa sekedar bertalenta dan gagal meraih potensi. Atau kita bisa mengoptimalkan talenta itu dan menonjol dari orang lain. Pilihan ada di tangan kita.
Saya mau memberikan 13 pilihan bagaimana memaksimalkan talenta kamu versi Maxwell dan bagaimana mewujudkan impian kamu itu. *Belief lifts your talent.* Keyakinan meningkatkan talenta. Hambatan utama untuk sukses adalah ketidakyakinan pada diri sendiri. Mereka yang tidak sukses, bukan karena tidak memiliki talenta tetapi karena mereka tidak yakin pada kemampuan diri mereka. Bila kamu ingin menjadi yang terbaik, maka kamu harus percaya akan hal terbaik yang ada dalam diri kamu. *Passion energizes your talent.* Passion memberi talenta asupan energi. Orang-orang yang berani mengambil resiko dan melakukan apapun untuk mencapai tujuannya, bukanlah mereka yang memiliki talenta, melainkan mereka yang memiliki ‘passion’. Orang-orang yang memiliki ‘passion’ tidak akan pernah kehabisan energi untuk melakukan segala sesuatu dengan penuh antusias secara terus menerus. *Initiative activate your talent.* Inisiatif menggerakan talenta. Setiap perjalanan selalu dimulai dari langkah awal, dan langkah awal itu dimulai dari sekarang. Seorang Talent-Plus tidak akan menunggu sesuatu menjadi sempurna terlebih dahulu untuk memulai sesuatu. Mereka akan selalu mengambil inisiatif, karena mereka tahu, rahasia seorang pemimpin adalah ‘moment of truth’.
*Focus directs your talent.* Fokus mengarahkan talenta. Talenta tanpa fokus, di ibaratkan oleh John C. Maxwell seperti gurita meluncur dengan menggunakan skate-board, banyak gerakan tetapi tidak terarah. Fokus tidak terjadi dengan sendirinya, kamu harus menciptakannya, antara lain dengan cara; tidak membiarkan diri kamu terjebak pada masa lalu. Fokus pada hasil yang ingin kamu capai..., fokus pada kekuatan kamu..., dan tidak meratapi kelemahan kamu. *Preparation position your talent.* Persiapan memosisikan talenta. Persiapan selalu memerlukan waktu lebih lama dari peristiwa itu sendiri. Itulah sebabnya seringkali orang mengabaikan persiapan dengan alasan memakan waktu. Tetapi jangan salah, seorang musisi hebat sekalipun, perlu melakukan persiapan dengan berlatih berjam-jam hanya untuk pertunjukan sepanjang 3 menit. *Practice sharpens your talent.* Latihan mengasah talenta. Practice make perfect, klise kedengarannya, tetapi itulah yang sebenarnya terjadi. Orang sukses menghargai latihan dan disiplin melakukannya. *Perseverance sustain your talent.* Kegigihan menopang talenta. Ketekunan/ kegigihan bukanlah soal waktu, melainkan soal bagaimana menyelesaikan sesuatu.
*Courage test your talent.* Keberanian menguji talenta. Keberanian bukan hanya dilihat pada saat menghadapi kondisi bahaya atau tertekan, namun lebih daripada itu. Keberanian adalah tindakan berharga yang kamu lakukan setiap hari. Kamu tidak dapat melakukan sesuatu yang berharga tanpa keberanian. Keberanian bukan hanya perkara tindakan, namun keberanian adalah juga tentang hati. Pada saat kamu merasa berani dan melakukan tindakan, maka pada saat itulah hati kamu akan diuji. *Teachability expands your talent.* Keinginan belajar mengembangkan talenta. ‘Teachability’ bukanlah bicara tentang kompetensi, melainkan ‘attitude’. Tentang kemauan untuk mendengarkan, kemauan untuk belajar hal baru, kemauan untuk menerapkan hal-hal yang telah dipelajari. Tidak diperlukan talenta untuk belajar, namun seseorang yang memiliki talenta tetapi tidak mau belajar adalah, __seorang yang sombong. *Character protects your talent.* Karakter melindungi talenta. Apakah karakter itu? Bila kamu menanyakannya kepada 12 orang tentang definisi karakter, maka kamu akan memperoleh 12 jawaban yang berbeda. John C. Maxwell menyimpulkannya menjadi 4 karakteristik, yaitu self-discipline, core value, a sense of identity dan integrity.
*Relationship influence your talent.* Hubungan memengaruhi talenta.
Hal yang paling berpengaruh terhadap talenta kamu adalah orang-orang di sekitar kamu yang menjalin hubungan dengan kamu. Oleh karenanya, jalinlah hubungan dengan orang-orang yang akan memberikan nilai tambah bagi kamu dan mendukung kamu. Orang-orang seperti ini akan mengarahkan talenta kamu ke arah yang positif dan berlaku sebaliknya. *Responsibility strengthens your talent.* Tanggung Jawab memperkuat talenta. Responsibility (tanggung jawab) akan menaikkan derajat talenta kamu ke tingkatan yang lebih tinggi. John C. Maxwell sudah memperkirakan bahwa pilihan responsibility ini akan menjadi pilihan terakhir bagi seorang talent. Dan bila hal ini terjadi, maka talent tersebut akan menjadi seorang talent yang rapuh, yang tidak pernah menyadari potensinya. Jadi, bila sukses yang kamu inginkan, maka jadikan responsibility sebagai pilihan kamu dalam memperkuat talenta kamu. Belajarlah bertanggung jawab, mulailah dari dimana kamu berada saat ini. *Teamwork multiples your talent.* Kerja sama tim melipatgandakan talenta. Seberapapun hebat talenta kamu, kamu pasti memiliki kelemahan. Ada hal tertentu yang tidak dapat kamu lakukan dengan baik. Dan bila hal ini terjadi, maka cara terbaik untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah meminta bantuan rekan kamu yang memiliki kekuatan di area kelemahan kamu tersebut. Jika kamu ingin melakukan sesuatu yang besar, maka lakukanlah dalam team.
Sebagai penutup John C. Maxwell menyatakan, "Talent apapun yang kita miliki, pastilah dapat dikembangkan. Dan, pilihan yang kita tentukan, pada akhirnya akan menentukan hidup kita.” "The key choices you make will set you apart from others who have talent alone", - Peter Drucker-. Bila kita melakukan ke 13 kunci tersebut, maka kita akan menjadi seseorang yang memiliki “Talent-Plus”. Dan dengan “Talent-Plus” kita akan menjadi seorang yang berada di atas rata-rata (Beyond Talent), demikian pernyataan John C. Maxwell.
Pertanyaan saya; Kenapa ada banyak orang yang tidak menyadari talenta dan potensi diri yang dimilikinya? Hal itu telah membuat potensi diri mereka tidak maksimal. Untuk itu, tak ada salahnya mengetahui jenis talenta dan cara pengembangannya. Dengan mengetahui talenta apa yang dimiliki..., seseorang akan mampu menggali bagian terbaik dari dirinya. Talenta pun bisa terus diasah dan dikembangkan, __hingga mencapai potensi maksimal.
Maxwell telah mengidentifikasi 13 pilihan penting yang dapat diambil untuk memaksimalkan bakat. Ia juga membahas bagaimana para pemimpin hebat di dunia ini dapat terus bertumbuh dan mencapai potensi mereka melalui pembelajaran seumur hidup, mereka fokus pada pertumbuhan dan mengatasi hambatan. Jadi, pernyataan bahwa kitalah yang sebenarnya sering kali membatasi diri sendiri, __adalah inti dari pemikiran Maxwell dalam "Talent Is Never Enough". Ia berpendapat bahwa kesuksesan bukanlah takdir yang ditentukan oleh bakat, melainkan pilihan dan tindakan yang diambil untuk mengembangkan diri. “Hidup yang sebenarnya sudah cukup sulit. Kita menjadikannya lebih sulit saat kita memberikan batasan-batasan tambahan pada diri sendiri,” demikian tulis Maxwell.
Jika kita membuat batasan pada apa yang tidak bisa kita lakukan, maka kita juga telah membuat batasan atas apa yang bisa kita lakukan. Padahal dalam kehidupan ini, tidak ada apapun yang bisa mengukur potensi manusia. Jika kita masih mendengar dimana ada seseorang yang memecahkan rekor baik yang dibuat oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada seorangpun yang telah mencapai potensi maksimalnya. Selama orang tersebut masih mau mendorong dirinya untuk mencapai sesuatu yang lebih baik lagi, maka ia akan mencapainya.
*Sama seperti cerita burung rajawali yang dibesarkan oleh induk ayam, jika rajawali itu tidak pernah mendorong dirinya untuk terbang tinggi, maka dirinya tidak akan pernah menyadari jati dirinya sebagai rajawali. Demikian juga manusia yang tidak mendorong dirinya untuk mencapai potensi maksimalnya, ia akan kehilangan jati dirinya.*
Kisah burung rajawali yang salah paham tentang dirinya sendiri. Saya mendapatkan kisah tentang burung rajawali ini sudah lama, tetapi selalu saya ingat. Seorang petani di desa, kebetulan mendapatkan sebutir telor rajawali dari hutan. Maka dibawalah pulang telor itu dan kemudian ditelakkan bersama-sama telor ayam peliaraannya yang sedang mengeram. Telor rajawali tersebut menetas bersama-sama telor lainnya. Induk ayam juga memeliharanya sebagaimana anak-anaknya sendiri. Anak rajawali sejak kecil diajak untuk mencari makan, dan sehari-hari dilindunginya. Induk ayam tidak pernah membedakan antara anaknya sendiri dengan anak rajawali itu. Demikian pula burung rajawali tersebut juga tidak mengerti bahwa dirinya seekor rajawali. Ia mengira bahwa dirinya sama dengan anak ayam lainnya. Sekalipun ukuran tubuhnya lebih besar, sayap dan bulunya lebih panjang, tidak digunakan untuk terbang. Burung rajawali mengira bahwa dirinya adalah ayam, sekalipun memiliki sayap dan bulu panjang dan kuat. Sehari-hari, burung rajawali tersebut bersama ayam lainnya berjalan ke sana-kemari mencari cacing dan jenis makanan lainnya.
Dalam cerita itu, suatu saat, setelah burung rajawali menjadi besar, melihat di udara ada burung berukuran besar yang melayang-layang, sedemikian gagah dan indah. Atas perasaan kagumnya, burung rajawali yang tumbuh bersama ayam-ayam tersebut bertanya kepada induknya, siapa sebenarnya yang melayang-layang di langit itu. Dijawab bahwa, ia itu adalah burung rajawali, yang memiliki kemampuan terbang luar biasa. Jawaban itu diterima olehnya, dengan menyadari bahwa dirinya memang berbeda dengan makhluk langit itu dan merasa tidak akan mampu melakukan hal seperti itu. Burung rajawali tersebut tidak sadar bahwa dirinya sebenarnya adalah juga seekor rajawali yang juga mampu terbang sebagaimana burung besar yang ia lihat sendiri. Ia mengira bahwa dirinya adalah ayam, oleh karena seumur-umur berkumpul dengan ayam itu. Selain itu, ia tidak melihat kemampuannya sendiri, dan sayangnya juga tidak pernah mencoba menggunakan sayapnya untuk terbang sebagaimana rajawali pada umumnya. Rajawali tersebut terbelenggu oleh sejarah hidupnya, oleh karena menetas bersama-sama telor ayam.
Cerita sederhana ini, dan hanya cocok didengarkan oleh siswa taman kanak-kanak atau SD, wkwka. Namun selalu saya ingat hingga sekarang. Dari cerita ini, saya selalu membayangkan, jangan-jangan banyak orang atau bahkan mahasiswa yang sebenarnya memiliki kemampuan hebat dan luar biasa. Akan tetapi yang bersangkutan tidak menyadarinya bahwasanya mereka adalah memiliki potensi luar biasa atau sangat hebat. Seorang mahasiswa oleh karena melihat kakak-kakak kelasnya, yang hanya membaca beberapa buku saja berhasil lulus, lalu diwisuda, maka mereka juga melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh kakak-kakak kelasnya itu. Padahal sebenarnya mereka memiliki kemampuan meneliti, mengkaji, dan melakukan percobaan-percobaan hingga menghasilkan karya-karya ilmiah yang hebat. Namun sayangnya, mereka tidak tahu bahwa dirinya hebat.
Kebanyakan mahasiswa hanya membaca buku-buku dan mengahafalkannya. Padahal semestinya, setelah membaca buku-buku, mereka harus meneliti dan menuliskannya dalam sebuah karya ilmiah. Melalui penelitian dan atau eksperimen yang dilakukan, mereka menemukan hal-hal baru yang hebat. Sayangnya, sebagaimana kisah burung rajawali tersebut, tidak semua mahasiswa mau mencoba meneliti dan berusaha menemukan hal baru yang sebenarnya ditunggu-tunggu oleh banyak orang.
Dari cerita tentang kehidupan burung rajawali tersebut, saya juga khawatir, bahwa jangan-jangan banyak sarjana dan juga mahasiswa mengira bahwa dirinya tidak memiliki potensi dan atau kemampuan hebat. Artinya jangan-jangan banyak di antara mereka salah paham, tidak saja terhadap orang lain atau lingkungannya, tetapi juga terhadap dirinya sendiri. Mereka tidak mengerti bahwa pada dirinya terdapat potensi yang luar biasa untuk dikembangkan. Akibat salah paham tersebut, potensi yang sedemikian hebat dimiliki oleh mereka menjadi hilang pecuma begitu saja, karena tidak pernah dikembangkan. Akhirnya, nasibnya sama dengan kisah burung rajawali dimaksud. Burung tersebut sampai tua dan bahkan mati, tidak pernah terbang, karena mengira dirinya tidak bisa terbang sebagaimana induk ayam yang dulu mengeraminya. Tapi, semoga mereka tidak begitulah keadaannya. Wallahu a’lam.
*Ohiya. Pernah ga sih kamu mendengar?* Ketika seseorang mencapai kesuksesan atau mencapai sesuatu yang hebat, seringkali pula orang lain yang mengatakan bahwa kesuksesan yang mereka peroleh karena mereka adalah orang-orang yang memiliki ‘talenta’. Atau semata karena keberuntungan. Sukses bukan soal beruntung, ya bro! Sukses juga bukan kebetulan, bro! Sukses bukan hanya soal talenta, bro! Tetapi, pengembangan bersama antara talenta dan karakter. Pemahaman yang demikian itu keliru, ya bro yach! Bila ‘talenta’ saja sudah cukup untuk membuat seseorang mencapai kesuksesan, mengapa masih banyak kita temukan orang-orang yang memiliki ‘talenta’ tetapi tidak cukup sukses?
Biar saya aja yang jawab dulu bro. Bro nanti komentar aja kalo kurang senang, wkwka. Saya melihat, banyak orang tu yang menyia-nyiakan hari-hari dalam hidupnya dengan hal-hal yang tidak berarti, bahkan hidup sembronoo. Misalnya, ke kedai kopi lama-lama. Kamu ngapain di kedai kopi lama-lama? Saya melihat di kedai kopi kendaraan A dari pagi sampai sore masih aja disitu sama orangnya. Diabetes ntar, kamuuu! Terkadang saya lewat dan bertanya-tanya dalam hati. Apa ga ada yang lebih produktif yang dikerjakan si A ini dalam hidupnya selain hanya perkara kopi? Si B juga, berjam-jam rebahan sambil scroll sosial media dan bahkan judi online. Itu kenapa? Limbah waktu saja, kamuu! Kayak horangkaya aja, padahal nganggur. Inilah yang saya sebut karakter. Karakter buruk-buruk itu sekarang yang banyak dipelihara. Karakter semacam inilah penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia.
Jangankan mau cipta lapangan kerja, dibawa orang kerja aja dapat duit nak banyak..., kerja nak sikit. Gimana mau berkembang? Terus kan, ngeluh rajin tu, apa doa sambil nyetatus. "Cita-cita; Pengen istri cantik, mertua kayaraya, dan kalo mati masuk surga". Ha-ha-ha, kan laaawaaak! Kalah sama nyamuk🤦.
Ini pandangan memilukan bagi saya. Sehingga hidupnya orang itu ya menjadi kesaksian yang tidak baik bagi orang lain. Padahal yang Allah mau, setiap orang percaya bahwa ia memiliki hidup yang berarti. Karena Allah telah merancangkan kehidupan yang baik dan masa depan yang baik bagi setiap kehidupan orang. Jadi, rancangan Allah bagi kehidupan kita adalah baik adanya. Tidak ada rancangan yang tidak baik atau jahat. Itulah sebabnya, kita yang harus berusaha bagaimana supaya hidup kita ini berarti dan sesuai dengan apa yang Allah mau.
Hidup ini adalah anugrah terbesar dari Allah, dan tidak ada seorang pun yang bisa berkata bahwa hidup yang ia jalani ini hanyalah sebagai sesuatu yang kebetulan saja. Tatkala seseorang dipercaya untuk hidup, berarti ada tujuan dan rencana Allah yang indah dan luar biasa di dalamnya. Karena sejak dari semula, Allah telah memiliki rencana yang indah bagi kehidupan setiap manusia. Namun, bagaimana kita menjalani hidup ini dan bagaimana supaya hidup yang kita jalani ini berarti, __adalah sebuah pilihan dari masing-masing kita.
Banyak anggapan bahwa jika seseorang memiliki talenta di bidang tertentu, maka dia bisa menjadi yang terbaik di bidangnya. Atau minimal menunjukkan prestasi yang mengagumkan di bidang tersebut. Tapi mengapa ada orang yang sebenarnya memiliki talenta tapi tidak bisa menghasilkan prestasi yang baik? Apa perbedaan antara seseorang yang memiliki talenta dan berprestasi di bidangnya dengan orang lain yang juga memiliki talenta tapi menunjukkan prestasi biasa-biasa saja?
Pertanyaan inilah yang coba dijawab oleh buku Maxwell tersebut. "Seseorang yang memiliki talenta tapi tidak mengambil tindakan yang diperlukan, maka dia tidak pernah mendapatkan hasil yang diharapkan. Seseorang yang memiliki talenta tapi tidak fokus pada bidangnya, maka dia tidak akan dapat meningkatkan prestasinya. Seseorang yang memiliki talenta tapi tidak berlatih, maka dia tidak akan mencapai kesempurnaan dalam karya-nya".
Namun ada 3 hal yang diyakini oleh John C. Maxwell. *Setiap orang memiliki talenta.* Carilah kekuatan kita dan jadikanlah itu yang terbaik dari diri kita. *Kembangkan talenta yang kita miliki, bukan yang kita inginkan.* Berhentilah bekerja pada kelemahan kita, mulailah dari kekuatan kita. *Setiap orang dapat memilih apa yang memberikan nilai tambah bagi talenta nya.* Dan hasil apapun yang diperoleh berasal dari pilihan yang diambilnya. Dan yang terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan usaha batin dengan memperbanyak berdoa. Apapun usaha yang kita lakukan jika tidak disertai dengan doa yang tulus, maka bisa dibilang sulit untuk mencapai sebuah kesuksesan. Jadi, jangan lupa untuk berdoa kepada sang pemilik skenario.
Saya kagum sama seseorang yang jago di banyak bidang sekaligus. Misalnya; Ia bisa main musik, terus pintar desain, jago buat RAB dan master plan, jago main bola, jago presentasi, public speaking nya bagus, rendah hati, dan tidak sombong. Apalagi kalo berhasil di dunia bisnis atau kerja. Ha, saya tu berpikir keras tuh, setidaknya dalam hati tu bilang gini, eh kuq cakep kali ya orang ini, xixixi! Terus kan, kenapa ada orang yang sangat beruntung karena ia punya banyak bakat? Namun, setelah saya pelajari dari pengalaman hidupnya, __ternyata punya banyak talenta itu nggak selalu soal bakat bawaan. Ada kebiasaan dan pola pikir tertentu yang bikin ia bisa menguasai berbagai hal. Ia belajar dan terus menjadi pembelajar.
Sehingga bisa saya simpulkan, menjadi multi talenta itu bukan hal mustahil untuk siapa saja. Yang penting, kita punya tekad dan mau keluar dari zona nyaman. Dengan demikian, seseorang yang memiliki talenta perlu melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk mengasah dan memanfaatkan talenta tersebut agar menjadi kekuatan diri dalam berkarya.
*Lalu, bagaimana kamu memanfaatkan talenta?*
Begini. Jika saya sudah yakin dan menemukan secercah gambaran talenta yang saya miliki, langkah selanjutnya adalah memanfaatkan talenta saya tadi. *Tahap pertama adalah persiapan.* Bagian ini mengajarkan agar saya mempersiapkan diri dengan baik sampai talenta tersebut matang. Saya tahu apa yang dilakukan musisi terbaik agar bisa tampil maksimal dalam pertunjukan berdurasi 5 menit. Ya, ia berlatih habis-habisan berjam-jam sebelumnya. Saya juga tahu apa yang dilakukan oleh juara renang dunia yang berhasil memegang beberapa rekor terbaik. Ia mempersiapkan diri setiap hari sehingga menang dalam pertandingan yang hanya berlangsung 25 detik. *Tahap kedua adalah latihan yang teratur. Pepatah mengatakan “practice makes perfect.* Latihan yang baik dan benar akan mengasah talenta yang saya miliki dan membantu untuk menemukan kekuatan diri saya yang sebenarnya. Dengan latihan teratur sekaligus mengajarkan kedisiplinan. Kayak saya di videoklip ini ya, teman-tema. Saya berdagang tu sejak usia sekolah dasar. Dan itu adalah pendidikan karakter saya. Orang tua saya dulu, selalu mengajak saya berdagang sambil bercerita. *Tahap ketiga adalah pantang menyerah.* Ada kalanya talenta yang telah saya persiapkan dan saya asah dalam berbagai latihan belum menunjukkan hasil yang maksimal. Kunci untuk mencapai ke sana adalah pantang menyerah dan terus menerus tanpa kenal lelah berjuang mengasah dan memperbaiki talenta yang saya miliki. Sikap ini yang terus memastikan talenta saya tetap terasah guna menciptakan kesuksesan yang langgeng kelak. Tidak hanya menang sekali untuk kemudian tenggelam🤷.
*Dan bagaimana kamu meningkatkan kualitas talenta itu?*
Setelah saya berhasil memanfaatkan talenta, sekarang adalah waktunya untuk meningkatkan talenta tersebut sehingga lebih baik lagi dari sebelumnya. Ada beberapa hal yang bisa saya lakukan untuk itu. *Keberanian.* Keberanian dalam mencoba sesuatu yang baru sekaligus menghitung resiko yang ada dengan cermat akan menunjukkan kekuatan talenta saya yang sebenarnya. Saya mencoba memperhatikan orang-orang besar, di mana mereka berani melangkah dan mengambil tindakan yang orang lain mungkin akan ragu untuk melakukan. Namun keberanian tersebutlah yang membuat mereka berbeda dari orang lain sekaligus menunjukkan kekuatan talenta yang mereka miliki sebenar-benarnya. *Karakter.* Ada orang yang berpotensi dan bertalenta tinggi namun memiliki sikap dan karakter yang kurang baik. Lalu saya ingat, tanpa memiliki karakter yang baik dan kuat, __seseorang tidak akan bisa bertahan untuk masa yang panjang. Bisa jadi dia sukses hari ini dengan talentanya, tapi akan segera redup karena kerendahan karakternya. *Terus Belajar.* Saya tidak hanya belajar di sekolah, tapi dimanapun. Dirumah, saya sejak kecil selalu diperkenalkan Ayah Ibu dengan pendidikan karakter. Dan itu benar-benar tidak saya dapatkan di sekolah. Bahkan sampai sekarang, saya masih rutin baca buku best seller tentang pengembangan diri. Juga rutin menulis sesuai dengan pengalaman pribadi. Memiliki talenta yang baik bukan berarti berhenti belajar, melainkan terus menerus mengembangkan diri termasuk dari orang lain. Kesalahan besar yang dilakukan orang bertalenta adalah, menganggap dirinya yang terbaik. Sehingga tidak merasa perlu belajar dari orang lain. Adapun sikap yang saya selalu miliki adalah, membuka diri untuk terus belajar meskipun saya salah seorang ahli di bidang yang ditekuni tadi. Ingat, keahlian akan terus menguat seiring dengan proses belajar dan semakin melemah dengan tidak belajar.
*Tidak menyerah.* Saya melatih terus menerus apa yang menjadi kegemaran saya. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, talenta juga bisa dapatkan melalui hobi. Setelah saya mengetahui talenta yang saya miliki untuk mendapatkan hasil yang maksimal, saya memang harus berlatih terus dan terus, dan akan ada banyak tantangan yang akan saya hadapi dalam latihan–latihan itu, maka saya tak pernah mau menyerah. *Jadi diri sendiri.* Saya tidak membandingkan diri dengan orang lain, artinya saya jadi diri sendiri. Karena saya di berikan atau di ciptakan Tuhan unik dan spesial. Saya tidak pernah menjadikan orang lain sebagai tolak ukur di dalam talenta yang saya miliki. Setiap orang memiliki talenta sendiri, oleh karena itu saya juga harus bisa menemukan talenta saya dan tidak perlu merasa kurang karena setiap orang pasti memiliki keistimewaan. *Menyimak* Saya dengarkan saran–saran dari orang–orang yang bijak...., artinya apa? Jika ingin menjadi seorang yang luar biasa maka bangunlah komunikasi/relasi dengan orang–orang yang hebat juga, karena perkataan orang-orang bijak bisa menjadi motifasi bagi saya atau pembuka jalan. Yang terakhir, tentu saya berdo’a kepada Allah setiap saat supaya talenta yang dia berikan dapat lebih berkembang dan menjadi berkat bagi kehidupan dan bermanfaat bagi saya dan orang sekitar.
Nah. Jika kualitas talenta sudah mulai tampak dan berkembang, proses terakhir yang perlu saya lakukan adalah bagaimana memperbesar dampak atau pengaruhnya. Hal ini dapat dilakukan dengan membina hubungan, tanggung jawab dan kerjasama. Membina hubungan yang baik dengan banyak orang lain yang juga bertalenta, ini akan memberi pengaruh positif bagi diri saya. Adanya hubungan dengan orang lain akan membuka proses saling memberi dan saling menerima. Disana lah terjadi proses saling mempengaruhi dalam hal yang positif.
Pada akhirnya, seorang yang benar-benar bertalenta harus bertanggung jawab, __baik terhadap diri sendiri maupun orang sekitar. Saya sudah memperhatikan banyak orang bertalenta namun tidak bertanggung jawab, gagal karena keburukan tingkah laku mereka. Mereka yang tadinya dihargai dan dipuji berbalik dicerca karena tidak mengindahkan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Padahal ya, gagal bukannlah akhir. Semua butuh waktu, proses dan perjuangan. Tidak ada kesuksesan instan. Bagaikan bongkahan berlian yang perlu ketekunan dan kesabaran oleh seorang pengrajin berlian untuk memberikan keindahan permata itu. Dan tidak ada pula proses yang instan. Semua ada waktunya. Dan keindahan itu tidak akan ada manfaat ketika ditangan seseorang yang lagi ditengah samudra untuk mencari pertolongan dari pecahnya kapal pesiar yang ditumpanginya. Ia diterjang badai menghantam karang, dan ternyata orang tersebut terselamatkan karena ban mobil bekas milik seorang nelayan yang dilemparkan kepadanya.
Talenta bagaikan getah pohon yang perlu kesabaran dan ketabahan, sebelum menjadi ban mobil dan melalui proses yang tidak mengenakkan untuk menjadi ban bekas dan ternyata masih bermanfaat untuk menolong orang lain. Talenta apapun yang kita miliki tidak kalah baik/buruk dengan yang dimiliki orang lain. Tapi yang lebih baik adalah, __kita dapat mengasah talenta tersebut dan memanfaatkannya untuk kemaslahatan orang lain.
Setiap diri kita pasti memiliki talenta. Apakah kita sudah mengenalinya atau belum? Maka, temukanlah talenta tersebut dan miliki keyakinan akan talenta yang kita miliki! Setiap orang itu unik dan hebat. Tuhan Maha Adil. Tidak mungkin orang tertentu hanya diberikan kelebihan saja sementara yang lain hanya diberikan kekurangan saja. Setiap diri kita pasti memiliki talenta. Apakah kita sudah mengenalinya atau belum? Maka, temukanlah talenta tersebut dan miliki keyakinan akan talenta yang kita miliki!
Hanya dengan tindakan yang tepat dan benar, kita akan bisa memanfaatkan talenta sehingga bermanfaat. Jangan cepat berpuas dan berbangga diri! Sebab jika kita punya talenta, orang lain juga demikian. Maka, maksimalkan talenta kita..., berbagilah dengan orang lain sekaligus ambil manfaat yang banyak dari orang di sekitar kita. Kerjasamalah! Kerjasama seringkali tidak mudah buat orang bertalenta, karena merasa dirinya lebih dibandingkan orang lain. Padahal tidak ada orang bertalenta super sekalipun yang bisa mengalahkan sekelompok orang yang bekerjasama secara super. Dengan kerjasama akan memperbesar dampak dari talenta kita sekaligus memberi nilai tambah bagi semua orang.
Semoga Allah senantiasa membukakan pintu syukur agar kita dapat mensyukuri atas talenta yang diberikan kepada kita supaya bisa bermanfaat untuk orang lain! Selamat menemukan talenta dan berkarya di bidang yang sesuai dengan kemampuan alami diri kita masing-masing💃!
💕Ingat! Talenta Adalah Anugerah, Namun Karakter Adalah Pilihan💕
#KSStory #KSMotivasi #KSLifestyle #PejuangMimpi #Episode91
#TalentaAdalahAnugrah
#NamunKarakterAdalah Pilihan
Komentar
Posting Komentar