Langsung ke konten utama

Pejuang Mimpi Episode 27 πŸ’• Hidup Kita Bukan Apa Kata Orang πŸ’•


 https://youtu.be/P0qCWGYn5B0?si=V7W9PU8NOFrPAp1U



Pejuang Mimpi Episode 27

 πŸ’•Hidup Kita, Bukan Apa Kata OrangπŸ’•


Halo, halo, sobat KS Motivasi. Apa kabaaar?

Semoga selalu dalam keadaan sehat ya! Kali ini saya mau ngomongin tentang hidup itu pilihan, bukan apa kata orang. Apalagi kata netizen, duh! Bisa bikin stress tuh! Komen mereka banyak yang pedes-pedes bikin auto baper. Untungnya ya, dari dulu, saya ga selalu mendengarkan apa kata orang di sekeliling saya. Karena begini ya, nggak semua kata, komentar atau nasehat itu, membangun. Kalo saya nggak selektif, jatuhnya malah jadi minder dan nggak kreatif untuk berani bertindak karena takut dihakimi orang lain. 


Hidup saya bukan apa kata orang, ya gaess, apalagi kata netizen. Sebagai orang yang hidup di zaman now, saya pernah merasakan gimana sih rasanya ketika sedang lewat di depan orang-orang yang enggak begitu kenal, saya yang dengan santainya menjawab telepon dari seseorang sambil jalan. Hal-hal yang menurut saya itu biasa aja, bisa aneh menurut orang lain wkwkka. Saya yang dengan style saya, tentu saja selalu serasi antara warna jilbab dengan sepatu, sporty. Itu ciri khas saya, warna lepong sudah pasti ganti tiap hari. Apalagi ke area-area publik. Cuek dan santai itu, emang saya apa adanya. Ga ada rasanya yang dibuat-buat. Dan entah bagaimana menurut orang lain di depan saya, terdengar oleh saya, bisik-bisik tetangga. Lalu ada yang nanggepin dan komentarin saya dengan sewot, "alaaah..., sksd.". Padahal ya, saya cuma senyum doang sama mereka yang saya liwatin, dan lalu keburu bercakap-cakap seraya tanpa sadar pas hape mati saya ketemu seseorang dan cekaka-cekiki dengan salah satu om disana. "Ha, SKSD pulaaak saiaaa", kata mereka yang enggak ngerti sejarah huahaha. "Hei, kamu punya masalah apa sama saya?", kan gitu jatuhnya balasan saya harusnya. Tapi cukup dalam hati saja. Bahkan yang bikin saya heran adalah dia nggak kenal sama saya, dia ga tau sejarah kekerabatan saya dengan orang itu, komentar eee netizen full, ibaratnya ngerti setengah ngomongnya dobel hewhewhew. Karena saya bukan tipe orang yang ngegas, ya saya biarin aja sih! Nggak mau trus jadi berkepanjangan dan berekor-ekor. Belum lagi kalo sempat ada yang nimbrung ngomporin ya, pasti seru dan tambah rame wkkwkwaa. Duniaaa beserta isinya, emang tempat sarangnya beragam masalah🀣.


Tenang....,

Berikut adalah cara ampuh KS untuk menghindari komen pedas orang lain terhadap kita salah satunya adalah; mari kita kurangi bertemu atau bercakap-cakap dengan orang yang tidak penting. Kurangi chat-chat yang tidak penting. Seperlunya saja. Sibukkan diri dengan berkebun atau do what you love and love what you do. Dan inilah yang saya lakukan sedari dulu, saya melakukan apa yang saya suka. Akun media sosial, cuma saya pakai buat baca-baca tema pengembangan diri doang dan share link blog pribadi, he, he. 


Oh, perkara apa kata orang. Nggak usah terlalu diambil hati. Ini adalah tips yang saya dapat dari akun motivasi salah seorang influencer (maaf saya lupa namanya). Jadi dia tuh ya, ngasih tips kalo ada orang yang mengeluarkan pernyataan dengan nada menghina atau mengejek, gibah, jawab aja, "sorry, aku nggak tertarik sama omonganmu!". Itu kalo orangnya bicara secara langsung kepada kita ya. Kalo di media sosial tentunya kita nggak usah nanggepin, biar nggak jadi perang Bharatayudha alias berjilid-jilidπŸ˜‚.


Ga tau kenapa, saya menyadari bahwa diri saya itu berharga. Dulu pas KS remaja, ada ya orang yang pernah berkata kalo saya itu jelek, item kucel, tiang listrik, kutilang dara alias kurus tinggi langsing dada rata ahhahah🀣, nggak bisa apa-apa sebagai perempuan dan lain sebagainya. Mungkin bercanda niatnya. Tentu hal itu tak lantas meruntuhkan harga diri saya. Karena ada satu hal yang harus saya pegang, bahwa saya adalah makhluk ciptaan Tuhan. Dan segala sesuatu yang diciptakan Tuhan adalah BAIK. 


Tidak pantas juga kalo orang lain menghina kita. Mungkin ia tidak berniat menghina, tapi anggapan kita belum tentu sama. Jadi alangkah baiknya jika kita juga menata kembali tutur kata yang lebih baik..., lebih membangun dan sopan. Penting juga untuk menjaga emosi dan serta mulut kita dari ucapan yang kurang pantas tentang orang lain. Bahkan jari kita harus diawasi agar tidak mengetikkan kata-kata yang bisa melukai orang lain.


Terlepas dari rasa suka atau tidak suka, tentu kita dilarang untuk melukai hati orang lain. Apalagi sampai menggibah orang yang bersuami dibilang janda. Hh. Permintaan maaf saja tidak cukup lho. Karena seringkali tuh begini, sedih kalo ada orang yang sudah mengeluarkan perkataan yang kurang sopan lalu minta maaf begitu saja. Luka hati yang disebabkan oleh kata-kata pedas itu tidak bisa sembuh begitu saja dengan kata maaf. Tetap saja membekas di hati dan ingatan orang yang sudah dilukai. Jadi lebih baik hati-hati dalam berkata-kata..., kalo marah baiknya tahan emosi. Itu saya. Tenang. Hitung angka dari satu sampai sepuluh. Menjauhlah. Masih mau marah, hitung terus sampai 20, bahkan sampai 1000 kalo perluπŸ˜†. Kalo marah juga jangan lama-lama..., move on cepat dari rasa marah itu. Dunia masih belum berakhir, tapi marahmu bisa menghancurkan hidupmu. Sadari bahwa kita semua berharga di mata Tuhan. Nggak masalah orang katakan sesuatu yang merendahkanmu, karena dirimu sungguh berharga, apapun keadaanmu. Hidup kita bukan apa kata orang. Tetap jalani hidup dengan hati bersyukur dan bahagia. 


Tak semua orang harus menyukai kita, sebab kita pun tak menyukai tiap-tiap orang. Ya kan?

"Tidak ada gunanya menyiksa diri hanya karena ada orang yang tidak menyukai kita. Terima saja sebagai bagian dari hidup; kita tidak bisa mengatur bagaimana perasaan orang lain terhadap kita. Jika seseorang tidak menyukai kita, biarlah..., dia tetap pada pendapatnya. Biarkan saja!". 


Hidup di era teknologi dengan segala sesuatunya banyak  yang terhubung melalui media sosial, kerap kali kita mencari validasi dari orang lain. Kita ingin selalu disukai semua orang. Kita ingin apa yang kita tampilkan atau tunjukkan bisa membuat orang-orang suka. Namun, kenyataannya ada saja orang yang tak menyukai kita. Ada saja orang yang memandang kita dengan buruk. Kenyataannya, tidak semua orang bisa menyukai kita. Ini adalah kenyataan yang harus kita terima. Tidak semua orang bisa menyukai kita. Kita pun tak bisa memuaskan hati dan menyenangkan hati semua orang. Sekeras apa pun usaha kita menyenangkan semua orang, pada akhirnya ada saja hal-hal yang membuat kita merasa tersudut. Meski pahit, itulah kenyataan yang harus kita hadapi dan terima. 


Kita pun tak menyukai tiap orang yang ada di dekat kita. Sebelum kita menuntut semua orang untuk menyukai kita, coba ambil jeda sejenak. Pikirkan dan ingat-ingat kembali apakah kita juga bisa menyukai tiap-tiap orang yang ada di dekat kita? Bukan berarti kita selalu punya maksud jahat pada orang lain. Hanya saja kita perlu menyadari bahwa tiap orang selalu punya kelebihan dan kekurangan. Tak semua hal yang ada dan dimiliki seseorang bisa kita sukai. Maka, tak perlu menyiksa diri dengan menuntut orang lain untuk selalu menyukai setiap aspek kehidupan yang kita punya.“Some people do not have a problem with them continuing to like or love you, as long as you continue to like or love them.”― 


Cukup jalani hidup dengan sebaik-baiknya. Mustahil rasanya melakukan sesuatu yang bisa disukai semua orang. Sulit rasanya untuk memastikan setiap tindakan yang kita lakukan bisa menyenangkan dan memuaskan hati semua orang. Namun, tetaplah jalani hidup ini dengan sebaik-baiknya. Tak perlu mendendam terlalu lama pada orang yang tak menyukaimu. Tak perlu merasa tersiksa saat ada orang yang malah menjauhimu. Kita pun memiliki beberapa orang yang membuat kita merasa tak nyaman saat berada di dekatnya, tapi bukan berarti kita membenci mereka. Tanpa bermaksud membuatmu malah makin merasa bersalah, pengingat ini hanya untuk membuat kita kembali tersadar bahwa tiap individu selalu punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Semoga kita tetap bisa menjalani hidup ini dengan bahagia dan lebih bermakna, ya. Maafkan orang-orang yang mungkin tak menyukaimu. Serta, peluk dirimu sendiri yang sudah terlalu banyak berkorban untuk orang lain.


Benar. Hidup kita bukan apa kata orang,

Ada sebuah cerita dari negeri Cina klasik tentang seorang kakek tua yang tinggal di desa terpencil yang akan menjual keledainya ke kota. Lalu dia mengajak cucunya yang masih kecil untuk menemaninya. Selama perjalanannya menuju kota, berjalanlah mereka masing-masing, sang kakek dan sang cucu bersebelahan dan keledainya di tuntun. Mereka pun melalui beberapa desa yang penduduknya juga mengenal sang kakek tersebut. 


Di tengah perjalanannya, salah satu kenalan si kakek bertanya, “Kakek mau kemana pagi-pagi?”. “Mau ke kota,” jawab sang kakek. Maka berbisik-bisiklah mereka satu dengan yang lain dan kakek yang telinganya masih tajam mendengar bisikan mereka yang berkata, ”Coba lihat kakek yang bodoh itu, masa dia punya keledai tapi nggak dinaiki sih, padahal kan jarak dari sini ke kota masih jauh. Dasar orang desa yang tak sekolah!”.


Mendengar hal itu, sang kakek yang nggak mau dibilang bodoh merubah cara jalan mereka ke kota. Sang cucu dinaikkan ke keledai dan sang kakek berjalan kaki menuntun keledai. Nggak jauh berjalan, terdengar orang lain berbisik-bisik setelah menyapa dan bertanya tujuan mereka pergi, 

”Lihat anak kecil yang kurang ajar itu, enak-enakan naik keledai sedangkan kakeknya yang sudah tua banget disuruhnya jalan kaki ke kota yang jauh. Untung ya, kita nggak punya cucu begitu!”. 


Mendengar bisikan itu, sang kakek nggak terima cucunya dikatain demikian, sehingga dia merubah kembali cara jalan mereka ke kota. Sang kakek naik keledai dan cucunya berjalan kaki menuntun keledai ke kota. Nggak lama kemudian, terdengar lagi bisikan orang lain. ”Lihat kakek tua yang nggak tahu diri itu, enak-enakan naik keledai dan membiarkan anak kecil yang masih dalam pertumbuhan  jalan jauh sekali, untung kita nggak punya kakek seperti itu.”


He-he-he. Begitulah. Dalam hidup ini, sering sekali kita menjalani hidup persis seperti si kakek. Kita berusaha menyenangkan semua orang, merasa terganggu dengan omongan orang, sampai-sampai kita sendiri kehilangan bahkan tidak memiliki prinsip sendiri. Orang melihat dan mengamati sesuatu, lalu timbul kesan tertentu tentang sesuatu itu. Bisa dibilang, dari pengamatan lalu muncul pikiran, dan kemudian kesan. Namun, pengamatan pun selalu membutuhkan pikiran. Jika disederhanakan, urutannya begini. Pengamatan dengan indera dan pikiran, lalu melahirkan kesan. Kesan lalu melahirkan pendapat, dan pendapat lalu mendorong tindakan. Tindakan lalu membentuk realitas, dan akhirnya, realitas itu diamati lagi dengan indera dan pikiran. Begitu seterusnya. 


"Kita itu akan selalu beda di setiap cerita orang lain. Yang sekiranya ga sepaham, dan suka mikir yang aneh-aneh tentang kita..., cuekin aja! Ga usah digubris! Nanti pasti akan bosan dengan sendirinya. Selama hidup kita ga bergantung padanya, enjoy aja! Jalani aja cerita hidupmu! Mau dibuat apa cerita kita di telinga orang lain..., jangan dipikir. Pahami saja! Hidup kita ini..., ga semua orang bisa terima kita, ga semua orang bisa sejalan sama kita. Ga semua orang bisa menyukai kita. Kita harus mengerti, kalo yang enggak satu frekuensi dan engga sepemikiran itu banyak".


Seperti beberapa tahun lalu, tepatnya zaman krisis moneter, saya ingat persis bagaimana orang membicarakan gaya KS yang terlihat seperti anak lanang, ia tomboy. Jika perempuan banget, KS sebenarnya anak perempuan yang manis🀭. Tapi karena selalu suka kaosan H&R atau Poshboy, dan celana pendek plus sandal jepit bowling. Hah, apa kata orang waktu itu?. "Padahal Emak lu kan jualan baju KS, anak abege perempuan kok ga mau begayah, ga bakalan laku lu". Hal itu akhirnya, membuat saya terganggu dan setelah bekerja saya belajar memakai make up biar feminim gitu maksudnya ha-ha-ha. Saya ganti warna bibir setiap hari. Yang pasti lepong pertama beli langsung patah, lha ra ngerti cara makenya wkwka. Lama-lama kebiasa dan jadi biasa saja. Setelah itu terjadi, sekali seminggu saya pulang ke desa jika hari libur tiba. Saya janjian pulang kampung setiap akhir pekan sama do'i yang juga kerja di kota lain. Saya sudah mulai agak serius menjalani hidup. Sudah mulai tertata. Ga yang begajulan kayak dulu remaja lah yaa. Eh. Orang-orang mulai membicarakan KS lagi dan mengatakan bahwa saya terlihat mulai banyak gaya, jadinya ya dinilai dari pihak sononya pasti banyak nih anak, belanjanya dan sepertinya ia besok-besok bakalan nyusahin suamiπŸ˜‚. 


Dari sini bisa disimpulkan, seolah-olah bahwa realitas adalah hasil dari bentukan pikiran orang itu saja. Dan KS pahamlah..., karena pikiran orang berubah seturut dengan pengamatan dan kesan, maka realitas hidup kita pun berubah. Hari ini, kita bahagia. Besok, mungkin ada masalah yang datang. Pikiran kita begitu mudah berubah, karena berbagai hal, mulai dari kondisi biologis sampai sosial politik. Oleh karena itu, KS bisa membuat kesimpulan, bahwa pikiran orang lain tentang kita bukanlah kebenaran itu sendiri. Ia bisa salah, dan bahkan seringkali salah. Realitas hasil ciptaan pikiran orang lain itu, bukanlah realitas sesungguhnya.


Sewaktu pertama kali saya memutuskan untuk pulang ke desa dan meninggalkan kota tempat saya merantau dan bekerja, saya tidak suka tinggal di kampung. Orang-orangnya terlalu suka ikut campur. Suka berkomentar yang bukan urusannya. Dan lucunya, mereka bisa menyimpulkan amat cepat dan tidak peduli dengan perasaan orang lain. Orang-orang disini doyan rumpi, sementara kami berdua sibuk dengan visi dan misi hidup kami. Suasana itulah yang sebenarnya menciptakan ketidaknyamanan dan rasa tegang bagi kami. Namun, setelah tinggal disini beberapa lama, pendapat saya berubah. Biarin aja orang-orang yang reseh, asal kitanya yang tetap cuek dan enjoy. Pake prinsip "Do what you love and  love what you do". Mereka memang menyimpulkan amat cepat, seolah-olah tahu benar bagaimana perjalanan kita. Tetapi itulah budaya dan kebiasaan mereka. Ini tidak baik bagi kami, dan mungkin juga tidak buruk bagi mereka😜. 


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada kenyataan bahwa ada orang yang tidak menyukai kita. Orang yang tidak sepaham dengan kita itu banyak. Sebagai orang yang hidup di tengah masyarakat, kita sering kali dihadapkan pada berbagai penilaian, opini, dan persepsi dari orang lain. Namun, apakah penting bagi kita untuk disukai oleh semua orang?


Saya ingin mengajak teman-teman untuk merenungkan hal ini. Sebagai manusia, kita memiliki keinginan alami untuk diterima dan disukai. Kita mencari validasi dari lingkungan sekitar kita. Tapi, jika kita terus-menerus mengejar penerimaan dari semua orang, kita akan menemukan diri kita terjebak dalam siklus yang tidak pernah berakhir, melelahkan. Mengapa kita harus menghabiskan energi kita untuk memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang kita?


Kita perlu memahami bahwa pendapat orang lain tentang kita lebih mencerminkan mereka daripada mencerminkan siapa kita sebenarnya. Setiap orang memiliki latar belakang, pengalaman, dan nilai-nilai yang berbeda. Oleh karena itu, penilaian mereka terhadap kita sering kali dipengaruhi oleh perspektif dan pengalaman pribadi mereka.


Kita harus ingat bahwa kita tidak bisa mengendalikan apa yang orang lain pikirkan atau rasakan. Yang bisa kita kendalikan adalah tindakan dan reaksi kita sendiri. Fokuslah pada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Jika kita terus-menerus mencoba mempengaruhi opini orang lain, kita hanya akan menguras energi dan waktu yang seharusnya bisa kita gunakan untuk hal-hal yang lebih produktif.


Dalam menjalani kehidupan, kita perlu memiliki tujuan dan prinsip yang jelas. Ketika kita tahu apa yang kita inginkan dan percaya pada nilai-nilai yang kita pegang, kita akan lebih mudah untuk tidak terpengaruh oleh opini orang lain. Ingatlah bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Selalu akan ada orang yang tidak setuju dengan kita, tidak suka dengan cara kita berpikir, atau bahkan merasa terganggu oleh keberhasilan kita.


Dalam banyak aspek, bagaimanapun kampung halaman adalah tempat yang nyaman sebagai tempat tinggal, dan membangun keluarga serta memulai usaha. Buktinya, KS tetap ada disini dan hingga saat ini. Namun, kesan KS yang berubah. Because, pengalaman KS juga berubah. Kesan dan pengalaman KS itupun, mempengaruhi sikap hidup KS disini.


Darimana datangnya kesan dan pengalaman? Jawabannya jelas, yakni dari pikiran. Dari mana asal pikiran manusia? Ini pertanyaan menarik yang mendorong para ilmuwan dari berbagai bidang untuk melakukan penelitian. Kesan biasanya muncul dari pengamatan. Jika pikiran orang lain kerap kali salah, lalu bagaimana kita harus hidup? Pertanyaan ini, pada hemat saya, harus dipukul lebih jauh dengan pertanyaan berikut, apakah diri kita hanya pikiran orang lain semata? Apakah pikiran di kepala kita tidak identik dengan keseluruhan diri kita? Jika dipikirkan secara mendalam, jawabannya jelas: bukan. Jadi, biarkan pikiran orang lain datang dan pergi. Jangan percaya dengan pikiran mereka. Mereka dan saya tidaklah sama dengan pikiran yang datang dan pergi di kepala kita. Gunakan pikiran orang lain seperlunya, namun jangan pandang dia mentah-mentah sebagai kebenaran mutlak tentang segalanya.


Inilah yang disebut kebebasan sesungguhnya. Orang yang bebas dari pikiran orang lain, berarti ia tidak diperbudak oleh suara-suara yang ada di kepala orang lain. Ia bisa berpikir dengan jernih untuk menyingkapi berbagai hal dalam hidupnya. Ia bisa menjadi orang yang bijaksana di dalam beragam keadaan. Ketika sedih datang, kita sedih. Ketika gembira datang, kita gembira. Kita biarkan semuanya datang dan pergi, tanpa keinginan untuk memegang erat-erat pikiran yang datang. Ingat, hidup kita bukanlah apa kata orang.


Umur bertambah, pengalaman juga. Makin kesini,“Jangan izinkan standard dan prinsipmu ditentukan oleh apa kata manusia, tetapi milikilah sendiri standard dan prinsip yang berasal dari Allah dan disukai olehNya.”

Begitulah hidup didalam dunia ini, kita sering sekali diperhadapkan dengan situasi yang nggak terduga dan kadang akhirnya membuat kita merasa terintimidasi dan berusaha menyenangkan mereka. Padahal ya, kita harus memahami dan mengerti satu hal, __bahwa kita diciptakan bukan untuk mengerjakan apa yang disukai oleh manusia, tetapi apa yang berkenan bagi Allah. Jadi sudah jelas, bahwa langkah kita bukan ditentukan oleh omongan orang lain, tetapi apa yang dikehendaki oleh Tuhan.


Sebagai pribadi yang tidak ingin diatur oleh orang lain. Cita-cita saya adalah menjadi pribadi yang berhasil, sehingga saya bisa membuktikan kepada keluarga saya kalau saya bisa menjadi pribadi yang sukses. Sikap saya yang keras, tidak terlepas dari sikap orang tua saya yang juga keras. Siapa pun tidak ada yang boleh meremehkan saya. Termasuk yang bekerja pada saya. Ada satu pekerja yang cukup dekat dengan saya, ia adalah orang yang biasa mengantarkan uang pada saya. Sayangnya, dia ini sering mengambil apa yang seharusnya menjadi ‘milik’ saya. Saya bisa melihat bagaimana ia meremehkan saya. Ia menganggap enteng saya. Malamnya, saya mengatakan pada suami saya, pecat dia. Dibilang, 'saya cerewet', ga ada yang betah bekerja. Kini, saya menyerahkan kehidupan saya kepada Tuhan lagi, orang-orang yang bertemu dengan saya sekarang mengatakan bahwa saya adalah orang yang lembut dari biasanya dan suka bercanda. Saya membina banyak orang. Here, kegiatan sehari-hari saya berfokus dengan hal-hal bercocok tanam. Di kebun, saya menampung banyak orang yang tidak memiliki penghasilan. Saya bersama suami dan anak, kami mengasihi setiap mereka yang merasa kekurangan. 


"So, Mereka yang tak berkontribusi atas bahagiamu, ga perlu kau dengar. Karena hidup, kita yang maknai. Karena sepi, kita sendiri yang artikan. Jangan mau bahagia karena opini sekitar, jangan mau berduka hanya karena kata-kata yang lalu lalang menampar". Sekian, terimakasih, bye!


 #KSStory #KSGarden #KSMotivasi

#PejuangMimpi #Episode27 #HidupKitaBukanApaKataOrang

#Fbpro #fyp #vod #pertanian #Berkebun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Mimpi Episode 42 πŸ’• People Come And Go, That's Life πŸ’•

  https://youtube.com/shorts/PQ6bTaEnu2g?si=dxWC_hjsp0IOOzsI https://youtube.com/shorts/ZX1Lu2FsMmQ?si=6rE-Dz7Fh7SUTCce Pejuang Mimpi Episode 42 πŸ’• People Come And Go, That's LifeπŸ’• Menurut kamu apa sih makna ‘people come and go‘ ini sebenarnya? *** πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€ People come and go. We do know it. Arti ‘people come and go’ berkaitan dengan siklus hubungan antarpersonal. Dalam hidup...., sering kali kita bertemu dengan orang baru dan kehilangan orang-orang yang sudah kita kenal. Istilah People Come and Go adalah cara untuk menjelaskan bahwa ini adalah hal yang alami. Artinya, ada orang yang datang ke dalam kehidupan kita untuk sementara waktu, dan ada juga yang pergi. Fenomena ini terjadi dalam berbagai jenis hubungan, seperti dengan teman, keluarga, atau bahkan rekan kerja. Penting untuk kita sadari bahwa perubahan dalam hubungan adalah sesuatu yang biasa. Dengan memahami bahwa orang bisa datang dan pergi dari hidup kita..., kita bisa lebih siap menghadapi perubahan tersebut. Ini membantu...

Pejuang Mimpi Episode 66 πŸ’•Menulis Itu Investasi Jangka PanjangπŸ’•

 Pejuang Mimpi Episode 66 πŸ’•Menulis Itu Investasi Jangka PanjangπŸ’• https://youtu.be/WHzZlW-RGmc?si=jWKDV8z9HItL0vah https://youtu.be/OTYMA6EUlYQ?si=JTRDbhrWORZ0v5dm https://youtube.com/shorts/S6j9A3CXJAQ?si=Wwk88XcScu8-60lw “Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. Begitu kata Imam Al-Ghazali. Pesan ini saya simpulkan; Menulislah..., Maka Kamu Akan Dikenang! Selayaknya Imam Al-Ghozali yang menulis berbagai karya dan itu tetap abadi hingga sepanjang masa, yang hingga kini masih bisa kita nikmati dan kita serapi manfaat keilmuannya, __walaupun sudah hampir seribu tahun kematian dari sang penulisnya. Pernah terlintas di benak saya, setelah tubuh yang fana ini tiada, apakah masih ada orang yang masih mengingat kepribadian saya? Apalagi saya orang biasa, dan bukan dari golongan pahlawan kemerdekaan atau dokter penyelamat nyawa yang dikenal akan jasa-jasanya. Lalu dengan apa..., agar saya selalu dikenang oleh anak cucu saya nantinya? Menulis. D...

Pejuang Mimpi Episode 53 πŸ’• Buka Lembaran Baru πŸ’•

https://youtu.be/BOgmNdMDOvg?si=T2kZfJPHyiX2P2kP https://youtube.com/shorts/iToolYVOtYE?si=Z4LZMsaYSSWznfiN   Pejuang Mimpi Episode 53 πŸ’• Buka Lembaran Baru πŸ’• Pernah denger...?  Hidup yang tak dipertanyakan tak layak untuk dijalani? Yes. Hidup yang tak diuji juga tak layak untuk dijalani. Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan. Sometimes, sesuatu yang tidak kamu mengerti akan terjawab seiring berjalannya waktu.  Halloow biang gosip....πŸ˜€, Mari kita hadapi kenyataan, dan buka lembaran baru. Kehidupan modern memang menawarkan banyak kesempatan untuk mengalihkan perhatian. Dari hubungan seseorang hingga teknologi, selalu ada sesuatu yang menyita pikiran kita. Akan tetapi, ada banyak cara juga yang dapat kamu temukan untuk menemukan karakter didalam diri seseorang. Maka carilah cara apapun yang bagi kamu itu bisa dipakai atau berguna, atau setidaknya cocok untuk dirimu lakukan. Namun satu-satunya cara dari saya untuk kamu dimanapun berada, kamu harus m...