Langsung ke konten utama

Pejuang Mimpi Episode 25 πŸ’• Sendirian Atau Ramean?πŸ’•


 https://youtu.be/G2T5Jm9Z7ZU?si=ZpSrUvlo26ntv61H


Pejuang Mimpi Episode 25

πŸ’•Sendirian Atau Ramean?πŸ’•


"Orang-orang yang kemana-mana tu sendiri, atau yang ngapain aja itu seringkali terlihat sendirian..., itu bukan karena dia ga punya temen ataupun tidak ada seorangpun yang mau temenan sama dia. Tapi justru ni ya..., orang yang suka dan bisa ngapain aja itu sendiri, itu mereka yang menjunjung tinggi ketenangan hati dan pencinta kedamaian. Gitu. Makanya mereka tu mager kalo misalnya harus berkecimpung dengan orang-orang yang banyak drama. Apalagi harus meladenin orang-orang yang fake gitu. Makanya mereka lebih memilih yaa apa-apa mendingan sendiri. Nah orang yang begitu juga pasti punya temen, cuma memang bedanya niy, ga ada satupun yang bener-bener... deket. Nah ga deketnya itu, bukan karena temen yang ga mau jadi temen deketnya gituu. Bukaan. Tapi justru karena orangnya ini membatasi diri. Karena dia berhati-hati untuk mengantisipasi, biar ga terjadi hal-hal yang sekiranya tuh yaa, merusak ketenangan dan kedamaian hati dia. Gituuuw. Jadi ga perlu kasian sama orang-orang yang seringkali tu terlihat sendirian gitu. Justru kasian elu😜, yang apa-apa tu ga bisa sendiri. Yang harus ngandelin orang dan bergantung sama orang lain. Begitu, hhπŸ˜…. Sekian! Makasih..., byeπŸ™‹!".


Jadilah orang pertama yang membaca halaman KS Motivasi πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€!


Sendirian atau Ramean?,

Hmm, menarik nih… ini bukan persoalan salah benar. Pas senang sendirian ya sendirian, pas senang ramean ya ikut meramaikan. Normal-normal aja kok. Mari kita jawab santai, seadanya aja judul receh-receh begini. Mau sendirian asyik, ramean barangkali juga ada asyik-asyiknya. Cuma ya orang-orang kebanyakan suka keramaian dan kebersamaan. Hanya saya..., sekarang-sekarang ini lebih sukanya me time. Me time nya saya yah berkebun-kebun gini. Seperti dalam video KS berikut. 


Judulnya Sendirian Atau Ramean? 

Dari situlah muncul pertanyaan-pertanyaan itu. Pas lagi sendirian salah, pas lagi ramean gitu juga bisa salah. Padahal ya, ini bukan persoalan salah benar. Tapi ya, banyak hal yang melatarbelakanginya. Kadang orang tanya untuk basa-basi doang, atau benar-benar ingin tau karena merasa khawatir dan berpikir bahwa seharusnya kamu tidak pergi sendiri, ya ada yang menemani. Namun, kenyataannya juga, ada di satu waktu kita emang perlu untuk pergi sendiri. Bukan karena hal yang rumit, hanya sesimpel ingin bepergian sesuka hati dan merasa nyaman karena tanpa disadari kalau pergi sendiri kita akan lebih bebas untuk menentukan akan pergi ke mana..., ingin membeli apa..., atau lewat jalan yang mana. Saat ada yang menemani, tentu tidak akan sebebas itu dalam menentukan pilihan, perlu ada persetujuan, kadang justru terlalu fokus memikirkan yang menemani, dan mengalah untuk mengikuti pilihan orang tersebut. Ya memang akan melelahkan untuk menjawab pertanyaan serupa berulang kali, tapi apa boleh buat. Melakukan apa yang membuat diri sendiri nyaman, tenang, dan senang, seperti bepergian seorang diri itu tidak masalah selama tidak merugikan orang lain.


Orang yang kemana-mana tu sendiri, bukan sesuatu yang buruk kok. Tentu saja TIDAK.

Bagi saya itu justru pribadi yang keren. Tidak semua orang bisa seperti itu yang kemana mana bisa sendiri, ngapain aja sendiri. Kadang saya pengen lho di lingkungan sekitar saya itu ketika pergi sendiri, makan sendiri, ngemall sendiri, pengennya dianggap sesuatu yang wajar. Ya emang kenyataannya lumrah kan? Salahnya di mana? Tidak ada. 


Nyatanya di lingkungan saya masih kayak yang aneh ketika melihat perempuan makan sendirian, bepergian sendirian. Padahal rasanya nyaman aja ketika pergi sendiri, karena ngerasa lebih banyak waktu untuk me time dan tidak bergantung kepada orang lain.

Setiap kali saya pergi sendiri seringkali ketemu orang-orang iseng "Kenapa kok sendirian aja kak? Nggak punya suami ya?"

"Suaminya mana kak?". Ha-ha, emangnya suami gua ga punya kerjaan lain selain ngojekin bininya. Dunia memang tempat ragamnya masalah. Yang kecil dibesar-besarkan, padahal ya cuma urusan remeh temeh doang. "Kok sendirian aja kak, nggak sama teman-temannya?". Atau dengan pandangan-pandangan mata yang menyiratkan bahwa, ih kok makan sendirian sih. Nggak punya teman atau gimana? 


Tapi saya sering menanggapinya dengan enteng, ya saya jawab sewajarnya saja. Saya anggap bahwa saya keren kan, bisa berani banget sendirianπŸ₯΄. Bukan berarti saya orangnya ansos atau tidak punya teman. Tentu saja hidup bersosial itu sangat penting. Saya punya teman, saya punya suami. Tapi saya juga suka pergi sendirian, kemana-mana sendiri, makan di luar sendiri, kadang keluar kota sendiri. Dan tidak ada yang salah dengan kesendirian saya itu. So, jangan pernah merasa buruk ya dengan kesendirian itu. Nggak ada yang buruk dengan sendiri. Tapi kalau kamu merasa kesepian, dan capek sendiri terus mungkin kamu bisa mulai mencari banyak teman, relasi, yang sesekali bisa kamu ajak buat nemenin kamu. Meski hanya sekedar makan eskrim bareng. Tapi intinya, sendiri itu asyik kok. Sendirian buka berarti kesepian. Berdua juga bukan berarti bahagia ha-ha. Yang sering berdua itu sering berantem juga. Ramean belum tentu akur kan. Bisa cek dari pergi sampe pulang. Karena seringnya tuh begini, penumpang seringkali mengomelin sopirnya ahaha. Sopirnya kesel, akhirnya, bilang turun lu kepada para penumpangnya. Terkadang, sibuk cerita, kelewatan tujuan berhenti, akhirnya bolak balik macet dan semua saling nyalahin. Wkwkka. Terkadang pula, ribut gara-gara google mapnya lah, gara-gara ada yang ketinggalan ini itulah. Terlalu banyak yang jadi juru kunci jalan. Semua ngomong  yeeee harusnya lewat sini naa. Capeeek, yang jadi sopir....πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚.


Pengalaman Pribadi; 

Terus terang, saya pun dari dulu sampai sekarang kemana-mana lebih suka sendiri and itu lebih fun. Saya ga perlu berdebat mau kemana, mau ngapain, mau makan apa..., semua tinggal jalan aja. Simpel. Sebenernya ada banyak banget teman yang ajak saya jalan, makan dll. Cuma kadang lebih enjoy sendiri kalau hanya untuk sekedar makan/ngopi/nonton. Dan saya juga membatasi, kalau pergi-pergi seringnya sama anak-anak dan keluarga aja. Itupun maksimal paling enak 4 orang, diatas itu pasti ribet dan bisa menimbulkan konflik, hiikss.


Sendirian atau Ramean?

Ya tergantung urusanmu lah. Sendirian normal kok. Ramean juga sesekali sangat amat normal. Tapi...., kalau kamu setiap mau kemana-mana harus bersama orang lain terus..., itu yang tidak normal mbak. Lha kan, kamu sehat..., kamu dapat bepergian sendiri..., itu merupakan berkah yang harus disyukuri. Kalo saya jawabnya dengan lugas aja ya, "Bagus dong saya bisa ngapa-ngapain sendiri. Gak perlu dipapah orang lain kemana-mana. Selain sehat saya juga berani, tidak perlu orang lain untuk mensupport setiap kegiatan saya." 


Sejujurnya, saat ini, eh dari dulu ding😬, saya bener-bener menikmati waktu untuk ke mana-mana sendiri, mulai dari makan, ke perpustakaan sendiri, bahkan membeli sesuatu juga sendiri. Karna saya gak mau memaksa seseorang untuk selalu ada dan harus menemani saya, saya sadar kalo mereka juga punya kegiatan dan kesibukan sendiri, meskipun orang itu suami saya. Saya kan istri yang enggak merepotkaaan...🀭. Jadi pleaseee… jangan menjadikan pergi sendiri ke mana-mana sebagai beban negara🀣, jangan ya...! Hahaha. Karna pigi sendirian itu gak semengerikan menurut pikiran kamu, tapi menyenangkan. Kamu harus cobain ke mana-mana sendiri. Ayooo perempuan, kamu harus bisa jangan bergantung sama orang lain. Karna gak selamanya waktu mereka buat kamu, ya kamu kan bukan pusatnya semesta. Hieheheheeee….


Terkadang.., saya lelah pulak dengan pertanyaan orang-orang atau teman-teman seperti "Kok kamu sendiri?", "Mengapa jalan sendiri tidak bawa teman?", atau "Sendiri saja, Mbak?". Wooyy, netizen. Saya sering jalan-jalan sendiri. Faktornya? Karna "circle" saya makin kesini makin kecil. Urusan internal saya banyak. Dan, saya tipe orang yang males ngajakin orang jalan lebih dulu karna biasanya mereka pasti maunya gini; "...bisa anterin aku kesitu ga", dll. Ya pastilah saya lebih suka memilih jalan sendiri, ke warung makan, dan belanja sendiri. Sendirian itu, simpel ga pake ribet. 


Kalo di keluarga KS ya, emang enggak aneh kemana-mana sendiri. Semua punya urusan sendiri-sendiri. Arah urusan jarang ada yang sama. Dan kitah pun masing-masing sudah jelas job desknya kok. Saya ngurusin apa, suami urusan nya apa, anak pertama urusannya apa, anak kedua kebiasaannya harus apa, begitu ya. Ga yang campur aduk ga jelas gitu. Oh. Sering terlihat sendirian bukan berarti ga pernah berduaan. Cuma ga di post aja keles semua kegiatan kita. Terus kan, jarang keliatan ramean bareng keluarga besar, bukan berarti ga sering kumpul juga kitanya. Yah, kebetulan aja ga sempat foto bareng because..., kami sibuk mengota hahaha. Kayak bisnis pun senang bagi-bagi tugas. Kalo emang sedang urusan tugas masing-masing kan, malah lebih enak jalan sendiri. Lebih efisien waktu. Terus ya, kalo sendirian ga bareng teman, mau makan apa bebas sih karna biasanya kalo jalan sama orang, saya selalu ngikut terserah orang mau makan apa. Karena saya orangnya ga enakan juga kan, nanti kalo saya yang nentuin makanannya dan ternyata mereka ga suka, kan saya juga yang ga enak. Gituuuw. Hewhewhew. 


Sendirian atau Ramean? 

Sendirian selalu lebih jelek dipandang orang. Entah dimana salahnya. Saya juga belum nemu celanya. Seburuk itukah orang yang suka nampak sendiri hingga ke mana-mana selalu di cap sendiri? Enggaaaakkkkk…. Please buang jauh-jauh pemikiran kalo ke mana-mana sendirian itu sangat menyedihkan. Enggakkk… sendiri itu gak seburuk pemikiran kamu! 


Saya saat ini malah suka ke mana-mana sendiri. Dan gak ada masalah sama sekali, baik-baik ajah. Sering juga bersama, cuma emang sengaja ga ketangkap kamera. Ambil hal sederhana aja. Kalo kamu belanja sendiri itu malah menyenangkan lho..., karena kamu bebas ke sana dan ke mari. Kenapa harus dianterin suami. Kan bisa sendiri? Diluar tampak sendirian, atau emang belum sempat sarapan dirumah. Kan bisa menghabiskan beberapa menit hanya untuk sarapan doang sendiri karena ada giat lagi setelah itu, ketimbang ramean mau nentuin tempat makan aja yang satu bilang terserah eh yang saya milihnya disini, yang satunya bilang pulak 'jangan disini doong, ada dia...!'. Ribet tau ga? Ngabisin waktu je, kecuali emang pas lagi santai. Kayak, ke toko atau ke caferesto enakan sendirian lah ya. Kamu bisa memilih salah satu baju atau sepatu atau bahkan tas yang kamu suka. Kamu bisa mau ngopi santai lama sendiri atau buru-buru. Kalo sama temen, akan ada rasa gak enakan karna kamu memilih suatu barang yang kamu suka, dia bilang yang bagus pilihannya. Padahal kan, yang mau make kamu, yang bayar juga bukan dia. Ditambah kamu pasti harus mentraktir makan atau minum karna sudah meminjam waktunya huahaha. Itu beberapa contoh kecil dari saya.


Sebenernya banyaaak, yang mau saya ceritain pengalaman saya tentang judul diatas. Karena ceritanya receh-receh doang dan hampir-hampir sama komentarnya tentang saya yang senantiasa terhubung dengan diri sendiri. Begitu-begitu aja... Misalnya. Saat saya sedang mempersiapkan diri saya di pagi hari sebelum bekerja, saya mengeluarkan notebook dan buku-buku beserta alat tulis dari ransel. Lalu pesan teh panas, dan duduk sendiri lagi tanpa seorang teman di suatu tempat makan. Padahal ya, saya benar-benar menikmati me time saya dengan membaca sebuah buku dipagi hari sambil minum teh panas. Tiba-tiba, saya dihampiri teman laki-laki, sebut saja dia Paijo, bukan nama aslinya😁. "Eh, kemarin aku liat kamu di caferesto ini juga sendirian". Saya jawab: "Iyaa, aku baca buku sama duduk-duduk aja, itung-itung me time". Apa kata Paijo sodara-sodaraπŸ˜€? "Ih aneh banget sendirian, ngapain kayak orang aneh". Haah. Saya tercengang pulak olehnya sambil hendak tertawa, tapi masih bisa nahan. "Masa sih? Hhmm, menurut ku biasa aja ah". Paijo itu ngotooot. "Aneh lah, aku aja klo ga ada temennya ndak mau". Paijo sambil tertawa ngeloyor pergi, xixixi.


Apakah saya tersinggung? Tentu tidak. Dalam kejadian ini saya selalu berfikir sebenarnya motifnya teman saya bicara begitu kenapa sih? Wkkwkwaa. Dan akhirnya saya temukan fakta yang cukup menarik: Masyarakat kita adalah masyarakat komunal, yang hidup dalam kelompok-kelompok tertentu. Dengan demikian, budayanya bisa dibilang budaya komunal daripada individual. Hal ini, tentu membuat sebagian masyarakat yang bersifat komunal akan memandang aneh orang yang individualis (dalam artian positif tentunya) seperti teman saya itu si Mr Paijo. Tapi bagi saya yang terbiasa tinggal di kota Yogyakarta dan Pekanbaru yang mana lebih individualis dibanding disini, tentu bagi saya jalan sendiri, sarapan sendiri adalah hal yang wajar, bahkan saya nyaman dengan itu begitu juga teman saya yang tinggal di Jakarta atau di Bandung. Kemudian, apakah ini aneh? Mungkin aneh, untuk sebagian orang saja atau sebagian tempat saja. Sesuatu dianggap aneh, ketika hal tersebut jarang terjadi di suatu tempat. Tentu saja pada peristiwa ini, Paijo menganggap saya aneh karena kemana-mana sendirian ha-ha-ha. Dasar Paijo, kepo🀣.


Tahun demi tahun berlalu dan sayapun pindah tempat kerja. Perihal sendirian atau Ramean, tentu ini bukan bicara salah benar, tapi berbicara sebuah realita yang memang begitulah adanya. 


Suatu ketika, saat kami bersantai di KS Caferesto malam-malam hari tiba. Salah satu pengunjung KS caferesto dimasa lalu, dua orang cewek abegehek, juga pernah ada yang bilang ke suami saya aneh. Karena melihat suami sedang duduk ngopi sendirian di sofa panjang caferesto. Waktu itu saya ke kasir sebentar. Nona x dan nona y nyeletuk gini dari meja sebelah suami saya sambil lirik-lirik ke suami; "Ngopi sendirian di cafe tuh ga banget lah ya untuk orang cakep. Kan kalo ngopi sendirian, keliatan banget ga punya temennya". Ha-ha-ha. Nyampe dia bilang gituuu cobak. Padahal, yang ngopi sendirian itu, pemiliknya cafe itu. Saya pun tertawa geli sambil melihat ke suami, xixiixi. Lagian banyak kok yang suka makan di caferesto sendirian. Bahkan di luar kota hal kayak gitu hal yang biasa ajah. Bukan hal aneh ya kan? Bisa saja sedang menunggu pasangannya yang lagi kebelet ke kamar mandi atau menunggu seseorang rekan bisnisnya yang belum sampai. Atau memang bisa saja orang sendirian itu mungkin ia sedang lelah, ia hanya ingin beristirahat ditempat publik yang menurutnya nyaman. Kenapa harus bergerombol jika memang ingin sendirian?  Bukankah tujuan utamanya seseorang bersantai sendirian itu adalah ingin lebih tenang dan damai?


Duduk sendiri itu normal, kok. Itu bukan sesuatu hal yang perlu dipermasalahkan. Setiap orang memiliki kepribadian yang beda, ada yang suka kemana-mana harus ada temannya dan ada juga yang suka kemana-mana hanya mau sendirian saja. It',s okey. Itu pilihan kita masing-masing lah yaa. Saya pribadi juga sangat suka meluangkan waktu saya sendiri untuk membaca di tempat-tempat ternyaman saya, saya akan pergi kemana pun tempat yang ingin saya kunjungi dengan melakukannya sendiri. Dan itu membuat saya lebih bisa fokus terhadap diri saya dan sesekali bisa mengenal orang baru yang sama sekali tidak saya kenal walaupun sekedar menyapa dengan senyuman saja. Secara tidak langsung ini juga melatih untuk saya bisa percaya diri dan tetap merasa tenang walaupun saya jalan-jalan sendirian saja.


Sendirian atau Ramean?,

Ya tergantung urusan lah. Kalo emang sebaiknya sendirian ya sendiri saja. Ya anggep aja biar ga selalu bergantung sama orang, biar bisa bergerak sendiri kemana-mana dan enggak selalu ngandelin orang. Ngandelin orang lain, terus dia ga bisa ternyata, ya kita ga bakal gerak kemana mana dong. Kita menghabiskan hari-hari kita dengan penuh rangsangan dan dibombardir dengan informasi, aktivitas, kegiatan, komunikasi konstan dari luar... Jadi, apa yang sebenarnya terjadi ketika kita meluangkan waktu dan ruang untuk menyendiri dengan diri sendiri, untuk sekadar duduk dan menjadi diri sendiri, dan terhubung dengan diri sendiri, jauh dari semua gangguan? Baik buruknya kehidupan ini tergantung kita mau melihatnya dengan cara pandang yang seperti apa.


Pesan untuk hari ini!

"Oh ya..., kamu tidak perlu merasa aneh ketika kemana-mana saya sendiri, karena saya orang yang percaya diri. Justru ya, orang-orang yang terlalu sering berkelompok itu cenderung menjadi follower dan tidak otentik. Karena didalam kesendirian bagi saya orang bisa mengenal siapa sejatinya diri saya. Dan ingat, sendiri saya bukan berarti saya kesepian. Saya  wanita mandiri. Saya difase males menjelaskan apapun. Jika menurutmu gajah bernafas dengan insang, ya udah..., __kamu benarπŸ˜†". Jadi ga perlu kasian sama orang-orang yang seringkali tu terlihat sendirian. Justru kasian elu😜, yang apa-apa tu ga bisa sendiri. Yang harus ngandelin orang dan bergantung sama orang lain. Begitu, hhhπŸ˜…. Sekian! Makasih, byeπŸ™‹!".


#KSStory #KSGarden #KSMotivasi

#Pejuang Mimpi #SendirianAtauRamean?

#Fbpro #fyp #vod #pertanian #Berkebun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Mimpi Episode 42 πŸ’• People Come And Go, That's Life πŸ’•

  https://youtube.com/shorts/PQ6bTaEnu2g?si=dxWC_hjsp0IOOzsI https://youtube.com/shorts/ZX1Lu2FsMmQ?si=6rE-Dz7Fh7SUTCce Pejuang Mimpi Episode 42 πŸ’• People Come And Go, That's LifeπŸ’• Menurut kamu apa sih makna ‘people come and go‘ ini sebenarnya? *** πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€ People come and go. We do know it. Arti ‘people come and go’ berkaitan dengan siklus hubungan antarpersonal. Dalam hidup...., sering kali kita bertemu dengan orang baru dan kehilangan orang-orang yang sudah kita kenal. Istilah People Come and Go adalah cara untuk menjelaskan bahwa ini adalah hal yang alami. Artinya, ada orang yang datang ke dalam kehidupan kita untuk sementara waktu, dan ada juga yang pergi. Fenomena ini terjadi dalam berbagai jenis hubungan, seperti dengan teman, keluarga, atau bahkan rekan kerja. Penting untuk kita sadari bahwa perubahan dalam hubungan adalah sesuatu yang biasa. Dengan memahami bahwa orang bisa datang dan pergi dari hidup kita..., kita bisa lebih siap menghadapi perubahan tersebut. Ini membantu...

Pejuang Mimpi Episode 66 πŸ’•Menulis Itu Investasi Jangka PanjangπŸ’•

 Pejuang Mimpi Episode 66 πŸ’•Menulis Itu Investasi Jangka PanjangπŸ’• https://youtu.be/WHzZlW-RGmc?si=jWKDV8z9HItL0vah https://youtu.be/OTYMA6EUlYQ?si=JTRDbhrWORZ0v5dm https://youtube.com/shorts/S6j9A3CXJAQ?si=Wwk88XcScu8-60lw “Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. Begitu kata Imam Al-Ghazali. Pesan ini saya simpulkan; Menulislah..., Maka Kamu Akan Dikenang! Selayaknya Imam Al-Ghozali yang menulis berbagai karya dan itu tetap abadi hingga sepanjang masa, yang hingga kini masih bisa kita nikmati dan kita serapi manfaat keilmuannya, __walaupun sudah hampir seribu tahun kematian dari sang penulisnya. Pernah terlintas di benak saya, setelah tubuh yang fana ini tiada, apakah masih ada orang yang masih mengingat kepribadian saya? Apalagi saya orang biasa, dan bukan dari golongan pahlawan kemerdekaan atau dokter penyelamat nyawa yang dikenal akan jasa-jasanya. Lalu dengan apa..., agar saya selalu dikenang oleh anak cucu saya nantinya? Menulis. D...

Pejuang Mimpi Episode 53 πŸ’• Buka Lembaran Baru πŸ’•

https://youtu.be/BOgmNdMDOvg?si=T2kZfJPHyiX2P2kP https://youtube.com/shorts/iToolYVOtYE?si=Z4LZMsaYSSWznfiN   Pejuang Mimpi Episode 53 πŸ’• Buka Lembaran Baru πŸ’• Pernah denger...?  Hidup yang tak dipertanyakan tak layak untuk dijalani? Yes. Hidup yang tak diuji juga tak layak untuk dijalani. Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan. Sometimes, sesuatu yang tidak kamu mengerti akan terjawab seiring berjalannya waktu.  Halloow biang gosip....πŸ˜€, Mari kita hadapi kenyataan, dan buka lembaran baru. Kehidupan modern memang menawarkan banyak kesempatan untuk mengalihkan perhatian. Dari hubungan seseorang hingga teknologi, selalu ada sesuatu yang menyita pikiran kita. Akan tetapi, ada banyak cara juga yang dapat kamu temukan untuk menemukan karakter didalam diri seseorang. Maka carilah cara apapun yang bagi kamu itu bisa dipakai atau berguna, atau setidaknya cocok untuk dirimu lakukan. Namun satu-satunya cara dari saya untuk kamu dimanapun berada, kamu harus m...