Langsung ke konten utama

Pejuang Mimpi Episode 24 πŸ’• Bertahan Hidup atau Bertumbuh?πŸ’•


 https://youtu.be/omih10v-6dg?si=oenR3t9Guz3FpflC

https://youtube.com/shorts/TkIModP2DpI?si=OuMZ5bGxGu4l0fdq

Pejuang Mimpi Episode 24

πŸ’• Bertahan Hidup atau Bertumbuh? πŸ’•


Kita itu, semacam sesuatu yang tidak bisa dijelaskan. Tapi, sama-sama tak butuh penjelasan. Seakan bahagia karena bersamanya saja..., bisa menjawab semuanya. 

Dengannya...,__segalanya terasa mungkin.

Dia mengangkatku..., dan takkan pernah membiarkan aku jatuh. Begitu juga sebaliknya. Aku yang melihat prosesnya melalui semuanya. Aku kekuatannya disaat dia lemah. Pun, dia adalah suaraku..., disaat aku tak mampu bicara. Dia adalah mataku..., disaat aku tak mampu melihat. Hanya dia yang mampu melihat hal terbaik yang ada pada diriku. Menyemangatiku..., disaat aku tak bisa mencapai sesuatu. Sedangkan yang lain tidak, mereka hanya bisa mematahkan hatiku. 


Begitulah. Adakalanya kita akan merasakan cinta orang-orang disekitar kita terasa langka, kapan itu? Disaat kita tidak memiliki apa-apa, lalu kita merasa terputus dari keberadaan kita. Never lose hope! Jangan pernah kehilangan harapan! Jangan ya dek yaaπŸ˜‚✍️! Ini hanya tentang bagaimana kita dikondisikan untuk bertahan hidup atau tetap ingin bertumbuh. Disaat kita dikondisikan untuk masuk ke mode bertahan hidup..., pertanyaan untuk diri sendiri hanyalah; Apakah aku membuka diri? Atau apakah aku hanya perlu bertahan di saat-saat sulit?  


MARI kita akui, tidak juga tidak masalah, bahwa sebagian besar dari kita menjalani kehidupan dengan mode bertahan hidup. Bukan bertahan hidup hanya untuk sekedar bisa makan dan hidup, tapi bertahan hidup di zona nyaman saat ini. Zona nyaman yang yang konon katanya begitu aman dan tenang. 


Ups, mungkin tidak terlalu tenang. Tapi paling tidak kita merasa familiar dengan zona ini. Kita tahu apa yang akan terjadi di zona ini, walaupun kita tidak suka. Dan lebih baik tidak melihat zona di luar ini, karena kita belum tahu, belum kenal, dan belum familiar. He-he-he. 


Secara genetik, kita akan bertahan dalam zona nyaman di pekerjaan kita. Zona nyaman di keluarga kita, zona nyaman di gaya hidup kita. Yang mana sampai terjadi sebuah guncangan yang bisa menjadi “Wake Up Call”. "Bangun, woyy!" . Barulah umumnya seseorang tersadar bahwa selama ini dia sudah terlena dalam zona nyamannya.


Begitu banyak orang terperangkap oleh kesibukan sehari-harinya. Merasa bahwa diri mereka telah bekerja keras., namun sebenarnya "tidak kemana-mana". Tidak kemana-mana, maksudnya tidak memiliki tujuan jelas, yang terpenting hanya bagaimana menghabiskan hari-hari dengan bekerja atau melaksanakan tugas-tugas saja. Wkwka. Lalu mengeluh...; "Tidak ada harapan dalam hati kami," begitu selalu keluh mereka. 


Meski begitu banyak aktivitas atau tindakan yang dapat dilakukan agar segala hal dapat menjadi lebih baik, namun seringkali mereka enggan melakukannya. Untuk memikirkannya saja tidak mau, apalagi melakukan tindakan nyata untuk merealisasikan hal tersebut. Ini sungguh memilukan. Ia lebih suka menunggu nasib baik yang akan datang secara tiba-tiba, sambil terus menerus berdoa tanpa pernah sedikitpun berusaha, apalagi mengevaluasi untuk penyempurnaan. "Tidak sempat," begitu selalu katanya.


Kesempatan, baginya hanya "sebuah mimpi". Ia tidak mau melakukan apa-apa sebelumnya orang lain memberikan tawaran dan janji, bahkan tidak sedikitpun berusaha untuk mencari peluang tersebut. Hari-hari yang dilakukannya hanyalah menyesali nasib. Jika ditanya ia akan selalu menjawab, "Saya sudah berusaha", padahal saat itu (seperti hari-hari lainnya) ia hanya bersantai-santai dirumah, tanpa berusaha mengejar nasibnyaπŸ˜‚.


Mengapa tidak melakukan pembaruan yang sangat menentukan dan membuat hidup kita menjadi berbeda? Mengapa tidak mencoba menciptakan kebahagiaan sendiri? Tentukanlah peran apa yang terbaik bagi kita, dimulai dari lingkungan keluarga. Sebagai supirkah kita, tukang cuci piringkah dirumah, menjadi mandor bagi orang-orang yang bekerja di kebun kita, atau apa? Apa saja yang penting?. "Jangan hanya membidik, tapi tidak pernah memberi pelatuk. Tarik busur dengan kuat..., lepaskan anak panah yang tertahan itu hingga melesat jauh tinggi"πŸ₯΄.


Kita hanya perlu memikirkan hal-hal apa yang belum sempat kita lakukan..., memikirkan hal-hal apa yang dapat kita kerjakan sekarang..., dan hal-hal apa yang akan membuat segalanya menjadi lebih baik. Semisal, aku tadi sore. Aku mengambil buku harian, aku tuliskan jadwal pekerjaan esok hari bahkan seminggu kedepan. Setiap kali waktu senja tiba atau subuh tiba. Begitu saja terus. Aku evaluasikan hasilnya pada keesokan harinya lagi, lagi dan lagi. Aku buat kembali rencana kerja pada sore hari, atau subuh dan demikian seterusnya. Ini adalah relasi fusi atau efek berantai yang memiliki kekuatan dahsyat, mirip seperti kekuatan atomπŸ˜…. Artinya apa? Perencanaan harus dilakukan dengan perhitungan yang matang, optimis dan tidak dengan tergesa-gesa. 


FYI, beberapa tahun belakangan ini aku memperhatikan contoh bisnis tani yang berhasil. Mereka selalu menentukan terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai secara jelas sebelum memulai pekerjaan. Mereka terlebih dahulu melakukan iqra', mempelajari "ceruk pasar" yang akan dituju. Apakah pasar tersebut cukup luas? Berapa daya serapnya? Bagaimana iklim persaingan dibisnis tersebut? Dan setelah itu, menentukan letak pasar, menghitung kesempatannya, tingkat persaingannya, barulah kemudian menentukan produk apa yang bisa diciptakan atau dipasok kedalam pasar tersebut. Kemudian berapa biaya produksi, operasional seperti marketing, keuangan, distribusi dan promosi. Setelah semua terencana dan rinci, barulah bisnisnya dimulai berdasarkan rencana yang telah digodok sebelumnya. Kata mereka, umumnya kegagalan suatu usaha terletak pada tahap perencanaan awal, berupa salah membaca pasar, salah produksi, salah promosi, atau bahkan seringkali karena tidak melalui proses perencanaan yang masak, sehingga dalam pelaksanaannya terjadi praktek tambal sulam disana sini. 


Berkacalah aku pada proses tersebut! Tanamanku yang tumbuh sekarang..., bukan ditanam kemaren sore. Semua ini aku lakukan secara bertahap, tak ada yang ajaib dalam meraih suatu keberhasilan. Atau sebaliknya tak ada yang ajaib dalam keterjerumusan kita dalam lembah kegagalan. Semuanya melalui proses. Namun dengan cinta, segalanya terasa mungkin.


Kembali ke laptop, bertahan hidup atau bertumbuh?😁. Katanya sih, kalau kita mau mencapai sesuatu yang luar biasa di hidup ini, musti berani belajar keluar dari zona nyaman kehidupan, di level apa pun itu. Musti selalu mencoba hal baru yang mungkin bisa memberikan sesuatu yang lebih baik, menyebarkan hal-hal yang lebih baik, dan tentunya, __menjadi lebih baik.


Buat teman-teman yang mungkin belum pernah mikirin soal beralih dari comfort zone ini, misalnya udah puas dengan gaji bulanan dari kantor, udah enak dengan ngurus anak-anak saja dirumah dan suami, atau mungkin sudah senang dengan satu bisnis yang sukses, coba deh pikir-pikir lagi, apakah kemampuan diri sudah mentok di situ? Atau bisa dikembangkan lagi? “Get out of your comfort zone, that’s where the opportunities are”(maap lupa ini quote nya sapa). Sesuatu yang lebih di inginkan semua orang, namun banyak hal yang dapat menahan kita menjadi manusia yang lebih baik. Jadi? Comfort Zone itu teman atau lawan? 


Begini yak, biar semuanya menjadi jelas dan nggak buram lagi. Kondisi dan situasi masing-masing orang itu berbeda jadi tidak bisa disamakan dengan menggunakan cara yang sama. Aku sudah pernah ngalamin yang namanya empat zona kehidupan. Comfort zone - Fair Zone - Learning zone - Growth zone. Yang bikin susah keluar dari zona nyaman itu adalah rasa takut ya gaeess. Terutama, takut gagal… tapi ya gimana kita mau tau hasilnya kalau ngga nyoba? Ya kan?Terus juga, tekanan dari lingkungan, yang sering kali menahan diri kita untuk maju. Dikit-dikit dicemooh, diremehkan. Aku benar-benar bertemu dengan rasa sakitnya di remehkan itu. Tapi, Yah! Hidup ini seperti roller coaster, terkadang naik, terkadang turun, namun tetaplah menikmati setiap detiknya.


Ketika cinta terasa langka, kita merasa terputus dari keberadaan kita. Maka, strategi bertahan hidup itu muncul atas nama ego, dan banyak hal yang terjalin dalam strukturnya. Kritik batin, pengondisian pribadi dan kolektif, trauma kita, __semuanya menjadi bagian dari permadani yang secara keliru kita anggap sebagai diri kita sendiri. Hanya dengan lembut dan penuh keterbukaanlah, kita melepaskan lapisan-lapisan diri kita yang tidak mendasar bagi keberadaan kita.


Pengalaman Pribadi;

Disaat menjalani kehidupan..., aku tidak pernah meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat. Aku selalu membawa rasa ingin tahuku dan pertanyaan pada pengalamanku adalah caraku. Ketika aku bergerak hendak keluar dari zona nyamanku misalnya, yang dapat aku katakan adalah; hal ini harus terjadi. Aku mengambil waktu. Sedangkan dia mendengarkan. Aku membuka ke arah alih-alih menyusut. Aku tak mau mengandalkan strategi bertahan hidup. Bahkan dalam kesulitanku sekalipun, aku mencari keajaiban. Aku memilih Cinta, __cinta atas apa-apa yang hendak aku mulai.


Aku tentu juga berterima kasih kepadanya selamanya. Terimakasih untuk semua waktu yang dia habiskan disampingku..., untuk semua kebenaran yang dia perlihatkan..., untuk semua kebahagiaan yang dia bawa ke dalam hidupku..., untuk semua kesalahan yang dia perbaiki..., untuk setiap mimpiku yang dia wujudkan, dan untuk semua cinta yang kutemukan didalam dirinya. Aku berterima kasih kepadanya, ___selamanya. Dalam cinta tanpa syarat, kemungkinan lahir. Di situlah ia bernyanyi. Dalam cinta tanpa syarat, kemungkinan tumbuh subur. Dengan cinta, segalanya terasa mungkin.


Hidupku dimulai dari sebuah inspirasi, motivasi dan puisi. Sedangkan hidupnya dimulai dari sebuah ikhtiar dan doa. Dari semua pengaruh yang dia miliki dalam hidupku, apa dari dunia baru ini yang paling mempengaruhi aku? Hhmm. Keterlibatannya yang mendalam dengan kehidupan dan kegembiraan yang membangkitkan dari cintanya yang tanpa syarat. Dengannya, segalanya terasa mungkin. 


Dalam mengalami Cinta, begitulah adanya. 

Dia, paling tidak, dapat digambarkan sebagai orang yang unik, meskipun beberapa orang akan mengatakan dia sangat eksentrik. Tidak hirau dengan telepon seluler. Seperlunya saja. 

Memecah batu untuk menjadi aspal yang dikembalikannya ke bumi alih-alih diproses dan dijual, bertahun-tahun dia lakukan. Dia melakukan apa-apa yang tidak terpikirkan  oleh orang-orang seumuran dia. Dia adalah seorang pemikir yang suka merokok pipa, bertelanjang kaki di rumput musim panas, pecinta alam, dan yang jelas berkomitmen padaku perempuan yang suka bersantai dan menikmati. Wkwk. Dia adalah orang teknik aneh yang menjalani kehidupan paling sederhana yang pernah aku sentuh, atau, lebih tepatnya, yang pernah menyentuh aku. Namun dia melakukan lebih dari sekedar hidup berbeda. 


Sekarang, aku dan dia menyingkap dunia baru. Dunia ini berputar di sekitar kecintaan mendalam dua anak manusia terhadap alam, tetapi bukan sembarang kembali ke alam. Berkebun-kebun begini, kami berpusat pada hubungan, rasa memiliki, penghormatan terhadap Bumi, dan keindahan. Beberapa tahun terakhir, kami telah memulai usaha bercocok tanam kami ini yang lebih mengutamakan proses daripada produk. Bagaimana, bukan apa.


Video KS ini, hanya berbagi kebijaksanaan tentang bagaimana kami dapat menciptakan jalan untuk mengingat hati kami. Tentu saja, kehidupan kami ini boleh ditiru, dan jika tidak pun juga tidak mengapa. 


Kami akan menghabiskan minggu terakhir Agustus ini bersama keluarga di KS Garden. Alih-alih cerita nostalgia, perihal impian kami yang selalu saja memiliki kecocokan untuk masa depan. Tak terasa, rupanya sudah lebih dari 24 tahun setelah pertemuan pertama kami, dan keterlibatannya dengan kehidupan ini, bersinar lebih terang dari sebelumnya. 


Lagu ini juga mengingatkan aku bahwa, aku akan selamanya tersentuh oleh kurangnya perlawanan yang ditunjukkannya, saat dia menjelajahi berbagai tingkat kesadaranku dengan mudah dan anggun. Dia mengajari aku, bahkan tanpa kata-kata. Dialah yang mengajari aku tentang kesabaran dan penerimaan. Dan yang paling mendalam..., dia mengajari aku tentang Cinta. 


Aku ingat sekali, ketika pertama kali bertemu dengannya. KS berusia 19 tahun, dengan SIM baru dan dunia yang masih bisa aku masukkan ke dalam ranselkuπŸ˜†. Aku tidak tahu apa-apa tentang yang ingin dibuatnya. Aku tidak tahu apa-apa tentang pikirannya yang mendukung gagasan bahwa kreativitasnya bersifat universal. Aku tidak tahu apa-apa tentang ribuan kehidupan yang telah disentuhnya melalui ajaran-ajaran yang dia pelajari. Menghabiskan waktu dengannya seperti memasuki realitas kehidupan seribu tahun lagi saja. Segala sesuatu yang dia impikan saat itu, itu benar-benar dia lakukan. Dan sangat terasa dipenuhi dengan kenyataan. Begitulah sejatinya, dengan cinta segalanya terasa mungkin.


Kami belajar mengenali strategi bertahan hidup. Hal ini memungkinkan kami untuk melihat dengan jelas cara kami belajar untuk menjaga perasaan diri kami tetap utuh pada saat kritik batin kami berada pada titik terburuknya, ketika kami merasa terisolasi, ketika kami merasa kelangsungan hidup kami terancam, bukan terancam secara fisik tetapi secara eksistensial; ketika rasa memiliki terasa tidak dapat diakses. Penglihatan ini, pengakuan bagaimana kami bertahan hidup, telah menjadi teknologi kontemplatif yang sangat berharga bagi kami. 


Ketika strategi bertahan hidup kami ini terungkap, kami pun melihat dengan jelas bahwa strategi ini sebenarnya menghalangi kami dari keutuhan, dari kemajuan. Kemakmuran datang ketika kita tertanam kuat dalam diri kita sendiri, ketika kita mengenali keutuhan yang melekat pada diri kita, ketika kita merasakan dan mengetahui kepemilikan yang melekat pada diri kita. Untuk menggunakan salah satu strategi bertahan hidup kami sebagai contoh: kami belajar di usia muda bahwa jika kami melakukan segala sesuatunya dengan baik dan penuh cinta, dan  kami melakukan segala sesuatunya dengan “benar” (sesuai dengan standar yang ada di sekitar kami, tentu saja), kami akan menerima perhatian yang baik.


Lensa itulah yang membuat segala sesuatu yang “salah” menjadi semakin tak tertahankan. Hal ini bukan hanya karena aku mendapat perhatian positif, karena aku melakukan sesuatu dengan baik, tapi juga karena aku merasa diremehkan, dicemooh, dan ditolak sebagai akibat dari tidak akan bisa melakukan sesuatu dengan baikπŸ™‚.  Namun dalam perjalanannya, kata “baik” meluncur ke dalam visi “kesempurnaan” yang terkondisi, dan “kegagalan” menjadi paku terakhir. Tidak melakukan sesuatu dengan sempurna menyingkapkan ketidaklayak-an bawaan kami, kesalahan yang melekat pada diri kami. Sekali lagi, semua ini sesuai dengan standar yang dikondisikan.


Melihat bagaimana kami bertahan dalam hidup adalah hal yang penting, karena ini menunjukkan kepada kita bahwa mempertahankan strategi bertahan hidup adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang dalam. Dalam kaitannya dengan pertumbuhan kita, sangatlah penting untuk melihat hal ini dan memahami sepenuhnya bagaimana strategi bertahan hidup, walaupun mungkin dipicu dan divalidasi melalui peristiwa dan keadaan eksternal, ini benar-benar diterapkan di dalam diri kami. 


Mereka haters, hanya muncul dari distorsi dan mempertahankan distorsi dari dalam ke luar. 

Kabar baiknya tentang ini? Kita tidak bisa mengendalikan keadaan dan peristiwa dalam hidup kita. Kita hanya dapat mempunyai kendali atas penafsiran kita dan juga pengalaman kita. 


Pertimbangkan perahu kosong filsuf Tao Tiongkok Chuang Tzu: Jika seseorang sedang menyeberangi sungai dan sebuah perahu kosong bertabrakan dengan sampannya sendiri, meskipun ia orang yang pemarah, ia tidak akan menjadi sangat marah. Tetapi jika dia melihat seseorang di dalam perahu, dia akan berteriak kepadanya agar menjauh. Jika teriakan itu tidak terdengar, dia akan berteriak lagi, dan mulai mengutuk. Dan semua itu karena ada seseorang di dalam perahu. Namun jika perahunya kosong, dia tidak akan berteriak, dan tidak marah. Jika kamu bisa mengosongkan perahumu sendiri menyeberangi sungai dunia, tidak ada yang akan menentangmu, tidak ada yang akan berusaha menyakitimu. Ketika kita diidentifikasikan dengan strategi bertahan hidup yang terkondisi, perahu kita sudah penuh. Apakah diidentikkan dengan “si perfeksionis” dalam upaya untuk mengetahui kebaikan bawaan kita, atau “penolong” yang menurut kita akan membuat kita dicintai, atau “orang yang berprestasi” yang akan membuktikan kelayakan kita? Strategi-strategi tersebut mempunyai satu kesamaan yaitu strategi-strategi tersebut dimulai dengan pandangan menyimpang bahwa kita pada dasarnya belum baik atau benar, secara inheren patut dicintai, dan secara intrinsik tidak layak.


Setiap strategi bertahan hidup, merupakan ekspresi dari perspektif mental yang terbatas terhadap realitas. Dari sudut pandang ini, apa yang melekat telah terselubung. Label “perfeksionis”, “penolong”, “berprestasi” berasal dari model Enneagram, sebuah alat yang menurut kami sangat ampuh untuk transformasi pribadi dan kolektif. Enneagram adalah kerangka berguna yang terdiri dari sembilan strategi berbeda untuk berhubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia, namun strategi bertahan hidup dapat memiliki banyak bentuk. 


Bayangkan, saat masih kecil, aku ditegur karena mempunyai kebutuhan. Aku mungkin belajar bertahan hidup dengan menunjukkan kepada dunia bahwa aku bisa menjaga diri sendiri. Aku mandiri dan mandiri. Namun, mungkin aku menjadi sangat mandiri dalam segala hal. Atau mungkin aku dibesarkan dalam lingkungan “Jangan cengeng!” lingkungan dan aku tidak punya tempat untuk menyampaikan kekesalanku. Sedikit kesempatan untuk dilihat dan dipegang. Aku mungkin telah belajar bahwa aku harus tegar, menyembunyikan emosi, dan terus maju, apa pun pengalaman internal aku.


Sebuah pertanyaan untuk kami renungkan: kamu menjadi siapa agar dapat bertahan dalam hidup? Tidak ada jawaban benar atau salah di sini. Jika aku menganggap pengalaman kehadiran, berada sepenuhnya di sini dan saat ini, sebagai sebuah perahu kosong, tanyakan: kamu menjadi siapa untuk mengelola stres hidup? Bentuk apa yang mengisi perahu itu? Anggaplah bentuk ini (atau bentuk-bentuk, karena tentu saja bisa ada lebih dari satu) sebagai kompensasi, bentuk-bentuk yang muncul ketika kamu merasa kehilangan sesuatu yang melekat. 


Aku kenali kebutuhan kami yang belum terpenuhi. Di balik setiap strategi bertahan hidup, terdapat kebutuhan yang belum terpenuhi. Kembali aku pertimbangkan ketika aku masih kecil. Kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi? Dan perilaku apa yang aku lakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut? Apakah salah satu dari perilaku ini berlanjut hingga saat ini? 


Beberapa kebutuhan yang sudah terpenuhi yang diungkapkan oleh orang-orang yang pernah bekerja dengan aku selama bertahun-tahun adalah: "Mereka merasa dicintai, mereka diterima, mereka mengetahui bahwa mereka layak untuk dilihat dan dihargai untuk dimiliki". 


Selama ini, aku pergi dan menjauh. Aku hanya meluangkan waktu untuk menambahkan milik aku sendiri. Yang penting untuk diketahui tentang strategi bertahan hidup adalah bahwa strategi tersebut bukanlah aku. Sama seperti aku bukan pikiran kamu. Sama seperti aku bukanlah pembicaraan diri sendiri yang negatif. Aku bukanlah strategi bertahan hidup kamu. 


Dalam hal ini, KS membuat klarifikasi penting berikut: "Tulisan ini adalah tujuan dari menyadari bahwa KS bukanlah pengkondisian KS saja, tetapi untuk memberdayakan KS agar tindakan KS selaras dengan siapa KS sebenarnya, agar tindakan KS mewujudkan pengakuan akan keberadaan KS bersama dan keterhubungan yang melekat.” Hal yang juga penting untuk disadari adalah bahwa kita terbiasa mencoba memenuhi kebutuhan kita saja yang belum terpenuhi melalui sumber eksternal. Ini adalah sebuah perubahan besar ketika kita menyadari bahwa kita dapat memenuhi kebutuhan kita yang belum terpenuhi, beserta orang-orang disekitar kita. Not me, tapi kita. Segalanya terasa mungkin jika penyembuhan terjadi di dalam diri kita. Okeh gaess! Dapatkan informasi terbaru, tentang segala hal tentang kesadaran hanya di KS MotivasiπŸ’ƒ✍️!


#KSStory #KSGarden #KSMotivasi

#fbpro #fyp #vod #BertahanHidupAtauBertumbuh?

#pertanian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Mimpi Episode 42 πŸ’• People Come And Go, That's Life πŸ’•

  https://youtube.com/shorts/PQ6bTaEnu2g?si=dxWC_hjsp0IOOzsI https://youtube.com/shorts/ZX1Lu2FsMmQ?si=6rE-Dz7Fh7SUTCce Pejuang Mimpi Episode 42 πŸ’• People Come And Go, That's LifeπŸ’• Menurut kamu apa sih makna ‘people come and go‘ ini sebenarnya? *** πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€ People come and go. We do know it. Arti ‘people come and go’ berkaitan dengan siklus hubungan antarpersonal. Dalam hidup...., sering kali kita bertemu dengan orang baru dan kehilangan orang-orang yang sudah kita kenal. Istilah People Come and Go adalah cara untuk menjelaskan bahwa ini adalah hal yang alami. Artinya, ada orang yang datang ke dalam kehidupan kita untuk sementara waktu, dan ada juga yang pergi. Fenomena ini terjadi dalam berbagai jenis hubungan, seperti dengan teman, keluarga, atau bahkan rekan kerja. Penting untuk kita sadari bahwa perubahan dalam hubungan adalah sesuatu yang biasa. Dengan memahami bahwa orang bisa datang dan pergi dari hidup kita..., kita bisa lebih siap menghadapi perubahan tersebut. Ini membantu...

Pejuang Mimpi Episode 66 πŸ’•Menulis Itu Investasi Jangka PanjangπŸ’•

 Pejuang Mimpi Episode 66 πŸ’•Menulis Itu Investasi Jangka PanjangπŸ’• https://youtu.be/WHzZlW-RGmc?si=jWKDV8z9HItL0vah https://youtu.be/OTYMA6EUlYQ?si=JTRDbhrWORZ0v5dm https://youtube.com/shorts/S6j9A3CXJAQ?si=Wwk88XcScu8-60lw “Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. Begitu kata Imam Al-Ghazali. Pesan ini saya simpulkan; Menulislah..., Maka Kamu Akan Dikenang! Selayaknya Imam Al-Ghozali yang menulis berbagai karya dan itu tetap abadi hingga sepanjang masa, yang hingga kini masih bisa kita nikmati dan kita serapi manfaat keilmuannya, __walaupun sudah hampir seribu tahun kematian dari sang penulisnya. Pernah terlintas di benak saya, setelah tubuh yang fana ini tiada, apakah masih ada orang yang masih mengingat kepribadian saya? Apalagi saya orang biasa, dan bukan dari golongan pahlawan kemerdekaan atau dokter penyelamat nyawa yang dikenal akan jasa-jasanya. Lalu dengan apa..., agar saya selalu dikenang oleh anak cucu saya nantinya? Menulis. D...

Pejuang Mimpi Episode 53 πŸ’• Buka Lembaran Baru πŸ’•

https://youtu.be/BOgmNdMDOvg?si=T2kZfJPHyiX2P2kP https://youtube.com/shorts/iToolYVOtYE?si=Z4LZMsaYSSWznfiN   Pejuang Mimpi Episode 53 πŸ’• Buka Lembaran Baru πŸ’• Pernah denger...?  Hidup yang tak dipertanyakan tak layak untuk dijalani? Yes. Hidup yang tak diuji juga tak layak untuk dijalani. Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan. Sometimes, sesuatu yang tidak kamu mengerti akan terjawab seiring berjalannya waktu.  Halloow biang gosip....πŸ˜€, Mari kita hadapi kenyataan, dan buka lembaran baru. Kehidupan modern memang menawarkan banyak kesempatan untuk mengalihkan perhatian. Dari hubungan seseorang hingga teknologi, selalu ada sesuatu yang menyita pikiran kita. Akan tetapi, ada banyak cara juga yang dapat kamu temukan untuk menemukan karakter didalam diri seseorang. Maka carilah cara apapun yang bagi kamu itu bisa dipakai atau berguna, atau setidaknya cocok untuk dirimu lakukan. Namun satu-satunya cara dari saya untuk kamu dimanapun berada, kamu harus m...