Langsung ke konten utama

Pejuang Mimpi Episode 13 ๐Ÿ’• Catatan ke-43th ๐Ÿ’•

 


https://youtu.be/njGkKXeZCYw?si=b8FepZr_xGshMIbh

https://youtube.com/shorts/b__VrDkNM6U?si=6GA3aGJ-gwuvxAdO

Pejuang Mimpi Episode 13

๐Ÿ’• Catatan ke-43th๐Ÿ’•


Catatan ke-43th;

Aku ingin bangga pada hal-hal yang sederhana. Aku ingin bangga kepada caraku tersenyum..., caraku tertawa. Aku ingin bangga kepada caraku menaruh effort. Pada orang-orang yang peduli denganku..., dan akupun peduli dengan mereka. Aku ingin bangga kepada caraku mendorong diriku. Untuk terus berusaha menjadi versi yang lebih baik dari sebelumnya. Lebih kuat dari sebelumnya. Melewati banyak tekanan..., melalui banyak rintangan. Tetap memilih bertahan..., meskipun aku tahu ; "aku memiliki sejuta alasan untuk jatuh dan menyerah, ...pada keadaan".  Aku ingin bangga kepada caraku menghibur hatiku, setelah dilanda kesedihan. Caraku mendidik diriku, untuk  selalu melihat kebaikan. Aku ingin bangga kepada caraku menyelamatkan diriku. Dari segala bentuk musibah dan kehancuran. Aku ingin..., setiap hal yang aku dapatkan, ...aku bersyukur dan terus berproses. Untuk melakukan perbaikan. Hingga suatu hari..., aku mampu berkata kepada Tuhan. Bahwa..., tidak ada satu haripun yang aku remehkan. Dan..., tak ada satu detikpun yang aku sia-siakan, __dengan penyesalan๐Ÿ˜Š.


Catatan ke-43th; Cinta itu, ....kekuatan. Bagiku....., cinta adalah salah satu kekuatan terbesar untuk melakukan apapun. Ditahun ke-43, catatanku menjadi semakin tebal dengan momen-momen yang pernah terjadi. Mulai dari masa kanak-kanak yang tomboy, masa-masa remaja yang menggelikan, hingga masa-masa jatuh cinta. Ada pula masa-masa dijatuhkan, pun masa-masa bertahan bertahun-tahun, juga masa-masa kembali bangkit setelah dihempaskan. Semua itu, mengajarkan aku bahwa setiap orang itu penting. 


Catatan ke-43th; Membuat daftar rekanan setiap kejadian penting dalam hidup. Ini penting untuk dicatat, ya teman-teman๐Ÿ™‚.  Beberapa nama penting tercatat, sebagai penyemangat nan pemberi perhatian, ia baik, ia berhati hati mulia. Beberapa nama lainnya tercatat sebagai agen dunia๐Ÿ˜†. Beberapa nama sulit untuk dilupakan, ia tercatat sebagai si usil jahil nan tak keru-keruan, ia jenaka dan mampu membuatku tertawa. Beberapa nama tercatat hanya sebagai pemerhati gaya hidup, entah karena emang ia suka atau tidak, akupun tak peduli itu. Beberapa nama lainnya tercatat sebagai si gaya elit ekonomi sulit. Itupun aku juga ga mau peduli. Aku ga pernah sempat ngurusin yang begituan. Beberapa nama lagi tercatat sebagai sijahat busuk yang kalo kerja enggak bertanggung jawab, ia cukup pasang badan untuk cari nama doang, nebeng populer๐Ÿ˜†. Sisanya hanya tercium sebagai si penjilat kemana arah mata angin ha-ha-ha, aslinya ga bisa kerja๐Ÿคฃ. Beberapa nama tercatat sebagai si pakdul yang dikit-dikit emang pakdul alias pake dulu uangmu, tapi akhirnya lupa ingatan. Ada memang orang yang baik, pas ada maunya doang. Tapi ada juga yang benar-benar baik dan selalu baik apapun dan bagaimanapun aku, ia temukan. Itulah manusia, banyak ragam manusia kalau mau dicatat semuanya, sudah pasti ga cukup dua disc๐Ÿ˜‚. Iyalah..., kan sudah tua. Sudah kebanyakan makan garam, jadi aku nulisnya gampang banget, __ngalir aja sesuai pengalaman hidup. Deretan nama sudah terpampang rapi sesuai urutan abjad, sejak lama. Suatu saat, akan ada peristiwa mencari dan dicari. Yang mencari, barangkali ia pernah berbuat tak baik. Sedangkan yang dicari sudah pasti ia yang lebih banyak berbuat baik. Catatan ku menjadi semakin tebal, semakin bertambahnya usia. Karena sejak dulu, aku selalu merekam segala baik buruknya orang-orang yang pernah bertemu denganku. Memberi kebaikan kah orang itu padaku? Atau hanya akan memberiku dampak dari keburukan? Akulah yang berhak menentukan dengan siapa dan orang yang bagaimana aku bisa nyaman berinteraksi. Bukan bermaksud pilah-pilih, tapi lebih kepada akunya yang emang ga suka buang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak bisa aku kendalikan. Itu artinya; "ada banyak hal yang bisa aku pelajari di dunia ini;  mulai dari memilih di lingkungan mana seharusnya aku bisa hidup aman dan nyaman, sampai ke pilihan hidup yang bagaimana dan seperti apa, aku bisa tenang". 


Catatan ke-43th; Terimakasih! Aku ingin mengucapkan terimakasih, untuk nama yang pernah memberi aku lapang dan lapar, dan terimakasih pula untuk nama yang memberi aku tenang dan lega. Terima kasih, untuk setiap rasa suka dan benci, juga terima kasih untuk segala canda dan caci maki. Itu tak apa, sungguh..., tak apa-apa! Karena bagiku, tetap Allah SWT yang maha romantis. Dan yang membuat aku percaya adalah, impian dan kerja keras memang tak pernah sia-sia. Tentu terima kasih, pada keluarga kecil yang selalu menjadi penyemangat serta rumah tempat aku pulang. Merekalah yang mengajarkan aku banyak hal tentang kekuatan cinta dalam membangun impian. Mereka tetap salah satu alasan..., kenapa aku ingin terus menulis. Terima kasih..., buat yang sudah percaya dan yang tidak pada impian-impianku sedari dulu! Semuanya telah memberiku, ...banyak konstribusi. Terimakasih sekali lagi! Apapun itu...siapapun ia, tetap terima kasih, toh ia telah berkonstribusi banyak dalam hidupku. Hidup..., __memang selalu memberi kejutan.


Catatan ke-43th; Setiap momen berharga. Semoga segala perasaan negatif berada pada porsi; secukupnya. Sedangkan perasaan positif berada pada porsi; seluasnya. Bagiku, selalu ada satu momen atau satu orang didalamnya. Meski tidak semuanya adalah pengalaman baik, bahkan pengalaman burukpun tetap berharga. Beberapa kisah adalah sebuah perenungan panjang, entah itu atas kesalahan, atas keinginan, atas kelalaian, juga atas usaha aku dalam memahami berbagai bentuk perasaan. Setiap orang yang aku temui, adalah alasan aku menulis. Aku tahu, ada yang tidak pernah bisa mengukur aku karena hidupku memang penuh tanda tanya. Tapi kan, kita di dunia nyata ini hanya sebagian yang kenal dekat. Dan sebagian lainnya, kita mungkin saja hanya kenal wajah, dan kenal nama. Dan kita, kita tidak mungkin bersama setiap saat. Tapi, siapapun boleh membaca semua tulisanku dari bagian mana saja. Pilihlah judul yang kamu suka. Atau pilih tulisan aku yang sedang sesuai dengan perasaan. Karena satu tulisan aku, adalah satu perenungan panjang akan perasaan. Selamat merenungi perasaan-perasaan! Selamat senang hati. Selamat sakit hati. Jangan lupa, setelah sakit hati, mulailah bahagia kembali!


Catatan ke-43th; Ada catatan yang kuat.

Dan di setiap catatan, seolah aku membuat  dunia maya menjadi semacam dunia nyata. Semua terasa dekat. Ada beberapa catatan, akan ditemukan bermacam perasaan. Entah itu kesedihan..., kecewa..., benci, muak, geli, bahkan mencoba kuat. Atau malah sinis..., jatuh..., lalu sakit hati, setelah sakit hati kemudian mulai bangkit kembali. Semuanya, memang aku tulis apa adanya. Sesederhana mungkin. Namun tidak pernah lemah. Setiap catatan aku, adalah catatan yang kuat. Setidaknya, untuk perasaan yang aku rasakan, yang aku renungkan, sampai perasaan yang hanya bisa dikenang.


Catatan ke-43th;  Tidak ada perayaan. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena hari jadi, adalah tentang pertambahan usia dan kematangan. Tak ada sebenarnya hari jadi yang harus ada perayaan-perayaan mubazir, pesta-pesta selebrasi. Tak ada sebenarnya hari jadi yang harus ada nongki-nongki cantik apalagi lempar-lemparan telor ke kepala. Sudah tua. Yang ada hanyalah, jatah umurku yang semakin berkurang. Yang ada hanyalah uban yang bertambah satu dua. Tapi untungnya, gaya dan canda tawa, masih tetap gitu-gitu aja. 


Catatan ke-43th;  Mengingatkan. Mengingatkan, agar bisa merenungkan bahwa semakin bertambahnya tahun, semakin bertambahnya hari, itu berarti berkuranglah umurku setiap saat. Lalu yang pertama aku renungkan adalah, bagaimanakah amal baikku selama hidup ini? Kebutuhan hidup..., telah membuat sebagian orang kalang kabut. Pikiran pun jadi semrawut dan mudah terbawa emosi. Itulah sebabnya tak sedikit orang yang ingin liburan dan melepas penat dari hiruk pikuknya duniawi demi mencari sebuah ketenangan jiwa. Disini, aku tenang. Dikebun kita, aku tenang memikirkan banyak hal. Tenangku ini, hanya  berawal dari sebuah prasangka baik. Meski jalur hidupku mulai landai..., namun tenang mengendarai karier. Senang menjadi teman ngobrol anak dan suami. Asyik menulis cerpen lagi dan suka dunia fotografi . Memperjuangkan apa yang bisa diubah, dan menerima apa yang tidak bisa diubah. Heehe. Seolah sebuah film, sudah menjelang adegan penutup.


Catatan ke-43th; Evaluasi diri. Beberapa orang mengenal aku pendiam. Untuk beberapa orang yang lainnya, aku dikenal cerewet wkwkka. Untuk sebagian orang, aku dikenal si keras kepala, sebagian yang lain melabeli aku adalah si lembut nan baik hati. Beberapa orang menilai aku sombong, sementara beberapa orang lainnya nyaman bercerita denganku. Beberapa kali mereka selalu ingin menyandarkan kepalanya di pundakku. Pada beberapa orang, aku dikenal cuek, bahkan sangat cuek. Tapi beberapa orang yang lain mengaku senang..., aku perhatikan bahkan sampai pada hal kecilnya. Ada juga merasa tak penting menyapa aku jika berpapasan, mereka bilang aku banyak gaya ahaha. Padahal ya, beberapa lainnya tanpa ragu memeluk aku saat tak sengaja bertemu. Mereka bilang...; "gue suka gaya lo". Haa, aku jawab; aku memang suka bergaya, tapi aku juga giat bekerja. Karena aku sadar, mau gaya itu butuh biaya. Ya kan? Beberapa orang menyangka, aku jomblo saking seringnya jalan sendiri๐Ÿ˜‚, padahal ya aku wanita mandiri. Ada juga yang mendengar aku dari cerita orang lain, tapi merasa sangat mengenali. Dan sisanya tetap tinggal..., meski seringkali merasa kecewa dengan segala kekurangan aku. Mereka tetap mendampingi aku, tanpa peduli seberapa menyebalkannya aku padanya. Beberapa orang punya penafsiran sendiri lalu memilih pergi. Ya, tentang penilaian orang lain terhadap aku memang bisa sampai serupa-rupa itu. Tapi aku, tetap evaluasi diri. Aku tidak harus membela atau menunjukkan. Dibenci dan dicintai adalah dua hal yang pasti aku miliki. Dia yang benci tak akan mao mendengar, dan dia yang cinta bahkan tak peduli. Penilaian manusia bukan segalanya, cukup penilai Tuhan saja yang mempengaruhi langkahku. Yang terpenting, aku ga pernah iri sama siapapun. Mampu yo beli, ora mampu yo nguli lagi๐Ÿ‘Œ!


Catatan ke-43th; Refleksi. Ini tentang kita. Hidup bukan pengulangan kejadian di masa lalu. Apapun makanannya, minuman kita tetap teh botol sosro. Haa-ha. Ga pa-pa....๐Ÿ˜€. Mereka ga mengenal kita lebih banyak, tapi merekalah yang justru bicara lebih banyak. Padahal kan? Kita yang saling mengenal dari kita pernah nakal. Ku akui kamu memang gigih dan selalu berjuang untuk yang ingin kau perjuangkan. Terimakasiiih kepada kamu yang telah berteriak lantang di depan para pembenci hubungan kita! Mereka ga mengenal kita lebih banyak, tapi tetap bicara lebih banyak. Padahal kan? Aku yang kenal kamu dari pria yang selalu lupa makan..., sampai sekarang kamu lupa apa saja yang masuk ke dalam mulutmu. Aku yang kenal kamu dari pecinta Real Madrid sampai ke penyanyi kamar mandi. Mereka tau apa, tentang kau dan aku? Aku yang anak IPA tapi berjiwa IPS. Mereka ga mengenal kita yang aslinya penggemar nasi kucing angkringan Gowok sampai Demangan. Kita adalah dua orang anak manusia yang tak pernah mengeluh sakit dan menyerah lelah. Kau yang terkesan diam bagi banyak orang, sedangkan aku, aku tampak seperti suporter yang kocak untukmu. Humoris. Supel. Dan mengenai katanya-katanya tentang kau dan aku itu, aku percaya hidup kita nyatanya tidak seperti apa kata yang orang bilang. Aku mempercayaimu, pun kau sebaliknya memberi aku percaya. Dan..., tak ada lagi rasanya yang tidak saling kita ketahui mengenai susah senangnya kita. Aku dan kamu adalah kita, dua ketidaksempurnaan yang sedang saling melengkapi untuk menjadi sempurna.


Seperti aku, semalam kamu pun mengatakannya padaku dalam kata yang tidak lagi samar. Dalam kisahmu, yang akupun menyadari bahwa "akulah tokoh utama kisah-mu itu!". Kita....., dan cerita yang terajut indah meski kadang tak semudah biasa. Kita ada..., meramaikan warna-warni goresan lukisan hidup antara aku, kamu, kita....., untuk melihat hidup dengan lebih bijak dan dewasa lagi, lagi... dan... lagi. Kita ada.., untuk belajar memaknai cinta diantara perempuan dan pria. Aku dan kamu, menghidupkan kita. Dalam keterhubungan yang perlahan terjalin indah dan juga mengenalkan rumit untuk berbaur sederhana.


Benar..., aku dan kamu punya kisah masing-masing. Namun takdir selalu mempertemukan aku denganmu, dan melahirkan kisah tentang kita. Yang pada akhirnya, kamu tetaplah kamu. Kamu yang selalu bilang tidak akan menyakitiku. Dan kamu yang selalu membuat aku menunggu dan mengetahui setiap langkahmu. Sebaliknya. Akupun, tetaplah aku. Aku yang selalu menawarkan diriku untukmu..., untuk mendengarkanmu. Aku yang selalu menunggumu kembali, dan akulah yang selalu percaya akan janjimu. Benar. Hari-hari memang selalu kulewati dengan banyak pertanyaan. Semisal, apakah perasaanmu sedalam yang kuharapkan? Meski aku selalu menangkap isyarat itu. Aku akan tetap bertanya itu, tanpa malu-malu☺️. Selalu aku yang memulai, mengajakmu bicara dalam percakapan manis kita yang tak melulu dalam pesan singkat. Kamulah yang menghangatkanku di tengah dinginnya malam dengan candaan kecil kita. Dan bagaimana mungkin, aku bisa begitu mudah melupakan hal-hal spesial yang sempat kulewati bersamamu.


Tuan, sudah dua puluh empat tahun kita mengenal, aku tetap saja menolak melupaimu. Masa-masa sulit kita memang sudah banyak terlewat. Aku yang juga sudah berubah, kamu juga sudah kulihat banyak berubah. Kenangan kita..., hari-hari kita..., dan segala yang terjadi di antara kita semuanya memang sudah banyak berubah. Oh. Apakah kamu sudah melupakan..., melupakan setiap detail hal yang buruk dari diriku yang pernah kuperlihatkan padamu☺️? Hhmm. Logiskah..., jika kamu yang selalu kutemui saban hari secara nyata ini, bisa tak menyita perhatianku hingga sejauh ini? Maafkan aku, Tuan! Jika aku selalu masih ingin bercerita tentang kita, dan masih mengingat yang terjadi sewaktu kita masih muda bersama. Aku tahu benar, menurutku bercerita tentangmu (aku, kita), bukanlah hal yang salah. Aku terus bercerita, minta didengarkan. Anehkah..., mengapa aku begitu senang ketika kisah nyataku aku tulis di akun pribadiku? Aku kira kau akan marah..., malu..., karena aku menulis postingan berdasarkan kisah nyata kita. Ternyata tidak.


Terima kasih untukmu lelaki, yang masih membutuhkan aku dengan kekuatan yang tak semua orang mampu menerka. Terima kasih untukmu, lelaki yang tak menyerah untuk kita! Meski jalan kita bersatu kadang tak mudah, jangan menyerah untuk kita. Meski dunia terkadang tak memihak di setiap langkah, terima kasih kamu masih menguatkan aku. Terima kasih untuk itu, terima kasih sekali lagi..!.


Hhmm, Ingin rasanya aku mengulang-ngulang katamu yang tidak lagi samar, "akulah tokoh utama dalam kisah-mu!". Aku berterimakasih pada matamu yang berbinar, melihatmu yang tak ada komentar di bawah tulisanku nanti kecuali hanya padaku langsung๐Ÿคฃ. Mungkinkah kamu terharu karena kisah kita menginspirasi banyak orang agar mampu menghargai dan menghormati perbedaan? Beda-beda kecil yang tak pernah kita permasalahkan,  justru mereka yang permasalahkan๐Ÿ˜€. Semacam kau tenang..., kau lembut, kau pendiam dan kau baik. Sedangkan aku..., aku cerewet, aku bawel, aku jahil, aku judes, aku manja, aku tak bisa apa-apa, dan aku tak baik untukmu. Tapi kan..? Kau bilang aku hebat..., aku kuat, aku memotivasi semua orang, aku memberimu semangat dan aku.., aku jenaka. Sudah banyak pula rasanya yang kita lalui dalam hidup bersama ini, dan hey, apa kabar diluar sana buat yang masih percaya bahwa perbedaan pribadi kita berdua akan mampu menyakitkan bagi salah satunya? Hebat kali ramalanmu ha-ha. Hingga muncul pertanyaan bagiku? Apa iya..., berbeda itu akan berbenturan? Apa iya..., perbedaan kepribadian dan pandangan, lalu kita dilarang jatuh cinta? Dan tak mampu untuk bertahan?". Ah, ada-ada saja. Kalau kan orang yang akan kita iyakan semua, ga jadi satupun jua impian-impian kita. Tetap..., __memilih bertahan.


Hari ini, 7 Juli lagi. Izinkanlah aku menulis lagi cerita tentang awal pertemuan kita. Biar mereka semua tahu, wkkwkwaa. Nanti jika kamu menyempatkan diri untuk membaca tulisanku ataupun esok hari agar ini mudah dikenang untuk kita dan anak-anak kita. Semoga mereka yang suka mengada-ada menceritakan kita jadi tahu banyak tentang kita dengan mendengar ceritaku lagi. Pertemuan kita hanya diawali dari sapaan terpendek di dunia yaitu , “Hai.” Cukup tiga huruf, dan itulah awal sederhana yang mengubah hidupku dan hidupmu. Sapa yang kulayangkan dari mulut candaanku itu berbuah balasan darimu. Sapaan iseng itu mengantarkan kita pada satu titik, titik ternyaman saat kita saling berkenalan. Aku mengetahuimu. Kamu juga mengetahuiku. Meskipun semua hanya baru luarnya saja, meskipun tak kenal dekat, hanya lewat tulisan di kertas kecil kutulis; kamu berbeda dan aku suka. Huahaha.


Kamu berbeda dari yang lainnya. Kamu sederhana, apa adanya, misterius, dan begitu sulit untuk ditebak perempuan lain. Wajahmu bukan pahatan seniman kelas dunia ataupun bikinan pabrik yang jelas-jelas sempurna. Aku tak memikirkan bagaimana penampilanmu dulu dan bagaimana caramu menata rambutmu. Aku mencintaimu karena begitulah kamu. Kamu yang sulit ditebak, tapi begitu manis dalam beberapa peristiwa kita. Kamu yang menggemaskan dalam keadaan yang bahkan sulit untuk kujelaskan. Aku sangat mencintaimu ketika itu, dan sekarang pun ternyata masih saja tetap begitu๐Ÿ˜Š.


Kebersamaanmu denganku sudah cukup menjawab semuanya. Aku yang masih selalu menerimamu kembali di depan pintu, juga masih berdiri tegak mencium tanganmu dengan tulus. Dan ketika aku menemukanmu didepan pintu, kamu pun juga tahu, perasaan gundah itu hilang menguap tak berbekas. Kebersamaan kita selalu seperti semangat yang kembali menemukanku di sudut yang dingin dan gelap. Kau mengajarkan aku tentang norma dan pandangan kerabat yang tak mau tahu apa itu cinta, apa itu perasaan, juga tak paham dengan pertemuan kita yang terjadi atas izin Tuhan. Kaulah yang mengajari aku bahwa, bukankah kita tak pernah meminta pada Tuhan agar kita dipertemukan lalu jatuh cinta? Toh, kita memang benar-benar tak sengaja bertemu, merasa nyaman..., dan akhirnya bisa mendefinisikan arti cinta yang sesungguhnya, walaupun segalanya jadi tak mudah. Jujur, kisah kita adalah kisah yang indah, bukan kisah-kisah manja, murahan, dan cinta-cintaan yang buang-buang waktu. Betapa indahnya pertemuan antara dua anak manusia tanpa memikirkan segala atribut sosial yang mengekang kemanusiaan๐Ÿ“.


Kebersamaanmu denganku sudah cukup menjawab semuanya. Kau juga yang mengajarkan aku bahwa dalam kebahagiaan, kadang terselip tangisan. Dan dalam doa panjang aku kepada-Nya, kadang juga terselip permintaanku yang mungkin saja enggan Tuhan dengarkan. Namun aku tetap percaya, Tuhan akan mendengarkan doa-doa kita. Iyaa...๐Ÿ™‚, aku percaya pada Tuhan yang menciptakan hujan. Percaya Tuhanlah yang menciptakan tulang rusukku untuk seorang pria yaitu kamu. Kau tau? Di kebun kita, kurasakan semilir angin menyentuh wajahku, ia berbisik di telinga dan mengusik bibirku yang akhirnya melengkungkan senyum. Kemudian terucap syukur dalam hatiku, ternyata masih ada semesta yang diciptakan Tuhan seindah ini untuk menghiburku, menemaniku, memberikanku kenyamanan dan ketenangan apalagi ada kamu di samping aku. Lalu, awan yang datang mengambang di kehidupanku tidak lagi membawa hujan atau badai, tetapi untuk menambah warna di langit senjaku.


Waktu berjalan, akupun mencoba, menyeimbangkan langkahku dengan langkahmu. Dan kau lihat, kan...? Kita akan tetap berusaha berdiri tegak, __berdiri tegak. Dan kita sekarang berada pada titik dimana kau dan aku menjalani jalan hidup dengan tenang dan nyaman berdiri di kaki sendiri. Kau bilang padaku; 'Tenanglah! Semuanya akan baik-baik saja! Semoga tetap baik-baik saja hingga nanti, hingga kita menua bersama๐Ÿ˜‡.

***


๐Ÿ’•Malam ini, dalam dingin yang menusuk-nusuk tulang, mungkin aku tak terlalu lagi berharap banyak. "Cukup pandanglah aku yang mencintaimu dengan tulus!".๐Ÿ’•


(7 Juli, Di Kebun Kita๐Ÿ˜)


#KSStory#KSGarden#KSMotivasi

#Reels#fbpro#fyp#vod

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Mimpi Episode 42 ๐Ÿ’• People Come And Go, That's Life ๐Ÿ’•

  https://youtube.com/shorts/PQ6bTaEnu2g?si=dxWC_hjsp0IOOzsI https://youtube.com/shorts/ZX1Lu2FsMmQ?si=6rE-Dz7Fh7SUTCce Pejuang Mimpi Episode 42 ๐Ÿ’• People Come And Go, That's Life๐Ÿ’• Menurut kamu apa sih makna ‘people come and go‘ ini sebenarnya? *** ๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€ People come and go. We do know it. Arti ‘people come and go’ berkaitan dengan siklus hubungan antarpersonal. Dalam hidup...., sering kali kita bertemu dengan orang baru dan kehilangan orang-orang yang sudah kita kenal. Istilah People Come and Go adalah cara untuk menjelaskan bahwa ini adalah hal yang alami. Artinya, ada orang yang datang ke dalam kehidupan kita untuk sementara waktu, dan ada juga yang pergi. Fenomena ini terjadi dalam berbagai jenis hubungan, seperti dengan teman, keluarga, atau bahkan rekan kerja. Penting untuk kita sadari bahwa perubahan dalam hubungan adalah sesuatu yang biasa. Dengan memahami bahwa orang bisa datang dan pergi dari hidup kita..., kita bisa lebih siap menghadapi perubahan tersebut. Ini membantu...

Pejuang Mimpi Episode 66 ๐Ÿ’•Menulis Itu Investasi Jangka Panjang๐Ÿ’•

 Pejuang Mimpi Episode 66 ๐Ÿ’•Menulis Itu Investasi Jangka Panjang๐Ÿ’• https://youtu.be/WHzZlW-RGmc?si=jWKDV8z9HItL0vah https://youtu.be/OTYMA6EUlYQ?si=JTRDbhrWORZ0v5dm https://youtube.com/shorts/S6j9A3CXJAQ?si=Wwk88XcScu8-60lw “Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. Begitu kata Imam Al-Ghazali. Pesan ini saya simpulkan; Menulislah..., Maka Kamu Akan Dikenang! Selayaknya Imam Al-Ghozali yang menulis berbagai karya dan itu tetap abadi hingga sepanjang masa, yang hingga kini masih bisa kita nikmati dan kita serapi manfaat keilmuannya, __walaupun sudah hampir seribu tahun kematian dari sang penulisnya. Pernah terlintas di benak saya, setelah tubuh yang fana ini tiada, apakah masih ada orang yang masih mengingat kepribadian saya? Apalagi saya orang biasa, dan bukan dari golongan pahlawan kemerdekaan atau dokter penyelamat nyawa yang dikenal akan jasa-jasanya. Lalu dengan apa..., agar saya selalu dikenang oleh anak cucu saya nantinya? Menulis. D...

Pejuang Mimpi Episode 53 ๐Ÿ’• Buka Lembaran Baru ๐Ÿ’•

https://youtu.be/BOgmNdMDOvg?si=T2kZfJPHyiX2P2kP https://youtube.com/shorts/iToolYVOtYE?si=Z4LZMsaYSSWznfiN   Pejuang Mimpi Episode 53 ๐Ÿ’• Buka Lembaran Baru ๐Ÿ’• Pernah denger...?  Hidup yang tak dipertanyakan tak layak untuk dijalani? Yes. Hidup yang tak diuji juga tak layak untuk dijalani. Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan. Sometimes, sesuatu yang tidak kamu mengerti akan terjawab seiring berjalannya waktu.  Halloow biang gosip....๐Ÿ˜€, Mari kita hadapi kenyataan, dan buka lembaran baru. Kehidupan modern memang menawarkan banyak kesempatan untuk mengalihkan perhatian. Dari hubungan seseorang hingga teknologi, selalu ada sesuatu yang menyita pikiran kita. Akan tetapi, ada banyak cara juga yang dapat kamu temukan untuk menemukan karakter didalam diri seseorang. Maka carilah cara apapun yang bagi kamu itu bisa dipakai atau berguna, atau setidaknya cocok untuk dirimu lakukan. Namun satu-satunya cara dari saya untuk kamu dimanapun berada, kamu harus m...