Langsung ke konten utama

Pejuang Mimpi Episode 11 πŸ’• Life Begins at Fourty πŸ’•


 Pejuang Mimpi Episode 11

πŸ’•Life Begins at Fourty"πŸ’•


πŸ’•Life begins at fourtyπŸ’•
Kita udah terlalu tua untuk mempermasalahkan "hanya tentang ketersinggungan terhadap manusia (sakit hati, baperan, ngambek, marah, dll)". Yang harus kita pikirin sekarang adalah "bagaimana caranya supaya kita enggak sakit pinggang, pegel-pegel, kena angin malam badan linu, kesemutan, salah urat, migren, tapi uang bisa ngalir terus". Ya kan?πŸ˜‚πŸ˜†πŸ€£.

https://youtu.be/DombRmGesyQ?si=tFOi5crgq1EPIBQL

https://youtu.be/sDZlgaW9M2s?si=p2hO58LYHEMYlj75


"Apa?? Umur 40 tahun baru terasa mulai hidup??" πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€ ***


Hidup baru dimulai saat kita sadar dengan kehidupan yang sedang kita jalani atau hadir di present moment. Saat kita tahu siapa diri kita..., apa tujuan kita..., dll. Jadi saya pribadi lebih setuju pada fase kesadaran manusia yang bisa terjadi di umur berapapun itu. "Life begins at fourty, itu sudah kuno, gaess. Life begins when you have enough money, wkwkkaπŸ˜‚." Saya lebih setuju pada spiritual awakening atau jika dikaitkan dengan kondisi yang sedang dibahas menjadi "life begins when you realize". 


"Iyaa...., hidupmu yang baru akan dimulai hari ini. Kamu tidak perlu menunggunya sampai 40 tahun karena kamu akan memulainya pada usia 20. Selain itu, kerjakanlah sesuatu yang tidak dikerjakan anak muda lainnya, dengan begitu kamu akan mendapatkan apa yang tidak mereka dapatkan. Segala sesuatu akan indah pada waktunya apabila kita menabur pada waktunya," begitu  ya teman-teman tutur seorang motivator dalam seminar entrepreneurshipnya yang pernah KS dengar di usia 20tahunan.


Dalam seminar yang bertajuk "Kamu Cocok Menjadi Enterpreneur?" , beliau mengajak generasi penerus bangsa untuk berpikir kritis. Begini katanya kala itu; "Anak-anak muda seharusnya mempertanyakan mengapa sekolah hanya mengajarkan cara menghitung uang..., bukan untuk menghasilkan uang??? Mengapa sekolah juga mengajarkan para siswa untuk menabung dan bekerja pada orang lain ketimbang menjadi wirausahawan?". Menurutnya, ha-hal tersebut terjadi karena kuatnya dorongan kapitalis. Seharusnya, kata beliau, para mahasiswa memberikan pendidikan tambahan untuk membangun kembali paradigma sukses yang sebelumnya terkubur.


Tapi kan, realitanya, hidup tak seindah apa kata-kata motivator itu. Apa kata-kata motivator itu menjamin sukses juga bagi orang lain? Tidak. Saya tegaskan disini; "Bukan orang lain, tapi kitalah motivator untuk diri sendiri. Itu pemahaman saya. Sehebat apapun motivator eksternal namun jika internal kita adalah pribadi “mageran” dan “baperan” maka tidak akan terjadi perubahan apapun."  Pengalaman membuktikan, setelah seminar itu berakhir, motivator pun jalan sendiri ahahaha. Kita ga boleh terlalu mengandalkan motivasi dari luar, seperti kata-kata atau motivasi tersebut ya,__cenderung bersifat sementara. Dan lucunya, kata-kata motivator itu hanya untuk dibuatkan status tok🀣. Lucu. 


Itulah kenapa? Kata tinggal kataπŸ˜†. Motivator jadi apa? Eh yang ngutip kata-katanya entah jadi apa☺️. Miris. Saat ini banyak anak muda yang menyia-nyiakan hidupnya dengan hanya bersenang-senang. Kebanyakan anak muda menganggap, masa muda tidak boleh disia-siakan karena hanya datang sekali dalam hidup. Tentu saja, itu merupakan hal yang wajar, sebab mereka belum merasakan kerasnya kehidupan. Padahal ya, idealnya, kawula mudalah yang harusnya mampu menghancurkan ekspektasi banyak pihak yang menganggap mahasiswa tidak mampu berwirausaha secara sukses karena masih muda dan kuliah. 


Diusia KS 20, saya menuliskan apa yang saya dengarkan itulah sepotong demi sepotong. Cocok dirasa, lakukan! Begitu terus. Ga cocok dirasa, patahkan! Dalam tema yang saya tulis ini, Life begins at fourty, sudah kuno. Karena saya ketika mendengar pepatah itu belum berumur 40, saya cuma menulis; "Semoga ketika datang ke-40, saya masih tetap gegap gempita, semangat bersuka cita, tiada gundah gulana yang berlama-lama, masih diberi nyawa, dan mengisi hari-hari dengan senyuman bahagia." Sepotong selanjutnya; "Hidup dimulai dari ketidak adaan. Karena kata-kata "fourthy" gak ada dalam kamus🀣," Itu kata saya waktutu. 


Saya masih kepala dua ketika mendengar life begins at 40 itu. Dan kutipan itu sangat mengena dikehidupan saya. Di umur 20 sampai 30 seperti saya, saya akui hari-hari habis untuk mengejar ilmu, berteman yang banyak, bersuka ria diantara hiruk pikuk menata hidup untuk masa depan sembari disibukkan oleh membina keluarga karena sudah menikah. Di umur 30 sampai 40, kehidupan sehari-hari sudah dijalani dengan rutinitas itu-itu saja. Dalam tahap ini, saya yang sudah berkeluarga, anak-anak akan cukup umur untuk mengurus dirinya sendiri. Pekerjaan saya sudah tetap, saya bisa jadi juga sudah memiliki hidup yang nyaman dengan punya usaha sendiri diluar pekerjaan. Meskipun itu, tidak membuat saya kaya. Saya tidak terlalu ngoyo seperti orang-orang yang sangat mementingkan karier dan pujian publik, karena apa? Karena keutuhan keluarga  jauh lebih penting. Ketika slogan saya tak lagi, "biar tekor yang penting kesohor", maka apalagi yang saya cari? Saya mungkin berpikir hanya harus menjalani hidup ini seperti biasa saja. Namun ketika memasuki usia 40 tahun, dari sekian jauh perjalanan hidup dan sekian banyak pengalaman, saya mulai berpikir tentang hal-hal yang lebih besar. Jika saya mengejar karir dan study selama masa muda saya, mungkin hal besar dalam hidup ketika saya mencapai umur 40 tahun adalah bahwa saya ingin menghabiskan waktu untuk diri saya sendiri. Relaksasi dan berkeliling dunia, umroh bersama keluarga. Maka saya akan merasa seperti terlahir kembali, dengan energi baru. Seperti mereset hidup saya atau memulai chapter berikutnya tanpa beban.


Tapi, jika saya sibuk bersenang-senang sewaktu muda, tidak terlalu banyak memikirkan tentang tanggung jawab, maka di usia 40 saya akan menyadari bahwa waktu saya sudah banyak terbuang. Dan tidak akan saya biarkan itu terjadi. Ini dikarenakan pemikiran dan pandangan saya sudah banyak berubah meski usia waktu itu masih jauh dari 40. Sehingga saya cenderung akan memiliki keinginan untuk merubah pola hidup. Menjadi lebih berkualitas dalam karir, dalam tujuan hidup, dalam memahami dan menikmati hidup. Ini juga merupakan suatu tantangan yang membuat saya merasa bersemangat dan hidup kembali. Tujuan yang baru dengan cara pandang yang barulah yang dapat membuat saya akhirnya merasa juga makna sesungguhnya dari “life begins at 40”ini. Akhirnya saya jadi banyak tahu tentang dunia..., dan dalam keadaan amat sangat siap menghadapi tantangan selanjutnya.


Jadi, apa yang maksud dari "life begin at fourty"?  Well hello! Izinkan saya menjawab ya.

Jadi, maksud dari statement "life begins at fourty" adalah, ketika orang mencapai usia 40 tahun, mereka akan mengalami masa-masa yang terindah atau terburuk. Walau ini matrer based, dan enggak semua orang mengalami. Tapi secara umum maksud dari ungkapan itu adalah demikian. Pada saat usia 40 tahun, kita sudah mengalami dan memiliki berbagai macam pengalaman, kita telah memiliki skill, pengetahuan, dan banyak sekali cerita sebagai pelajaran hidup, dan itu sangat berarti dalam menikmati hidup.


Maksud dari "life begins at 40", 

Yang pasti selama umur masih dibawah 40, saya harus sudah menata masa depan, planing yang bener-bener buat kedepannya. Karena secara fisik, emosional dan spiritual batas usia 40 tahun merupakan ambang batas untuk menapaki tahap kehidupan selanjutnya. Semacam ide yang kehabisan..., atau mungkin semangat yang sudah mulai tak membara lagi. Tapi menurut saya, banyak juga orang yang masih sangat produktif di usia 40, masih bisa mengembangkan gagasan atau ide, bahkan ada beberapa dari mereka yang justru baru menemukan ide, peluang atau cara yang tepat dalam menjalankan bisnis atau hal yang mereka sedang kerjakan. Toh, umur juga tidak menjadi faktor utama yang menentukan, seseorang harus berbuat apa, seseorang harus mengembangkan ide apa. Ya kan? 


Mengutip dari kakek saya…

Umur 40 sebagian untuk laki-laki tandanya dia mau tidak mau harus dikategorikan masa “Puncak Awal Karir". Diumur 40 seharusnya pekerjaan yang ditekuni justru sudah aman, sudah berjalan dengan pengalaman, sudah agak santai, pekerjaan yang aman dan penghasilan berpengalaman, dengan kondisi masih prima, anak sudah ada, rata-rata anak sudah remaja dan tidak membutuhkan bantuan Bapaknya, istri sudah lebih menurun kecantikannya karena mulai timbul kerutan dikulitnya ha-ha-ha, kemungkinan dirasa abege tua, istri tidak menarik lagi, rumah cicilan 10 tahun KPR lunas, mobil cicilan 5 tahun juga lunas. Benar juga, kakek saya🀣.


Pernah tahu buku self-help Amerika tahun 1932 karya Walter B. Pitkin, Life Begins at Fourty? Buku ini sangat populer dan berpengaruh. Itu adalah buku non-fiksi terlaris di Amerika Serikat pada tahun 1933, dan pada tahun 1934, menurut Publishers Weekly . Meskipun Pitkin tidak serta merta menciptakan ungkapan "kehidupan dimulai pada usia empat puluh", keberhasilan bukunya memasukkannya ke dalam sirkulasi umum, sehingga setelah tahun 1932 buku tersebut menjadi slogan Amerika selama sisa abad ke-20 dan memasuki tahun ke-20. Lebih merupakan esai dan nasihat yang panjang daripada sebuah buku pengembangan diri yang terperinci dalam pengertian modern, tujuan umum dari buku ini adalah, mengingat kondisi dunia saat ini, seseorang dapat menantikan kehidupan yang memuaskan dan bahagia selama bertahun-tahun setelah usia 40 tahun, asalkan seseorang mempertahankan sikap positif yang tepat. Benar juga, Pitkin😁.


Apakah kamu setuju juga kalau kehidupan dimulai di usia 40 tahun? Hhmm. Saya tidak. Kehidupan dimulai di hari pertama setelah saya lahir. Umur 40 hanya umur rata-rata manusia mencapai kematangan berpikir, berperilaku, berkehendak. Umur saya yang sudah melewati 40 saja, masih ada beberapa mimpi saya yang belum terpenuhi, xixixi. Bagaimana mungkin..., jika diumur 40 kehidupan baru dimulai. Diumur 40 itu..., adalah masa-masa semua tercukupi. Mimpi kamu sejak kecil yang ingin mempunyai mobil..., rumah..., keluarga..., live like a dream happens at 40. Makanya banyak yang bilang lifes begins at 40. Karena hampir rata rata orang yang hidup di umur 40 finansialnya sudah tercukupi dan hidup sudah lebih baik. Meski, banyak juga  yang masih nyungsep🀣.


Ada makna tersendiri di balik pepatah pendek ini. Life begins at 40. Ada semacam proses pendewasaan dalam kehidupan seseorang yang bisa jadi baru akan dimulai pada saat seseorang itu berusia 40 tahun. Sehingga banyak pertanyaan yang bergumam dalah hati saya. Apa arti dari pernyataan "hidup di mulai pada usia 40 tahun"?. Maaf saya ikutan jawab. Menurut saya ungkapan yang menyatakan hidup di mulai pada usia 40, hanya dikarenakan pada usia tersebut adalah masa puncak kehidupan dan karier di dunia. Pada usia tersebut jika karier kita sudah mapan dan kita telah memiliki keluarga yang SAMAWA merupakan suatu kebahagiaan dunia yang tidak terhingga, tetapi tidak sedikit pula manusia di usia 40 yang belum mendapatkan kemapanan yang saya maksud. Di usia 40 kita akan menghadapi fase kehidupan yang sempurna, cobaan dan godaan semakin kompleks, mulai dari cobaan: harta, istri/suami, anak, orang tua dan mertua, serta pekerjaan dan lingkungan tergantung pada kondisi apa kita diusia 40 tahun, apakah sudah mapan atau masih terpuruk....? Cobaan tersebut akan tetap ada, tetapi dengan kisah yang berbeda. Sehingga banyak yang mengingatkan di usia 40 th, manusia harus bersikap dewasa dan semakin bijak, memiliki bekal yang seimbang untuk dunia dan akherat, memperbanyak berbuat kebaikan, bersyukur dan beribadah, sebagai bekal kita sampai suatu saat kita tidak ada lagi di dunia ini alias meninggal, dan kita, __dapat meninggalkan dunia ini dengan meninggalkan cerita tentang kita yang baik-baik..., juga tentang bagaimana kita berjuang. Hanya story baik itu yang diperlukan untuk orang-orang yang kita tinggalkan. Itulah kenapa, memiliki cerita yang baik untuk kehidupan ini perlu dituliskan. Untuk apa? Untuk jejak kenangan buat anak cucu kelak. 


Ohiya, pada usia 40 tahun kita sudah mulai menua. Bagi yang menjadi ayah harus menafkahi keluarga dan menyekolahkan anaknya, sementara seorang ibu membesarkan anaknya hingga remaja lalu dewasa. Disitulah benar-benar hidup dimulai tak hanya usia 40 tahun, bahkan sesudah kehidupan kita 40pun akan memulai hidup lagi☺️. Masa-masa dimana kita benar-benar sudah dewasa dan sudah memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Kemudian dimasa tua, kita tentu ingin kembali ke masa anak-anak yang hanya senang-senang belaka, karena hidup sepenuhnya adalah menjadi anak-anak lalu dewasa, bekerja, mencari uang, dan berkeluarga hingga menua serta bahagia.


Kurang lebih karena saat kecil kita hidup tanpa terlalu mengenal dunia, belajar ini itu dan berjuang mencari posisi dalam masyarakat, saat remaja mulai bekerja banting tulang demi masa depan, menikah, berjuang menghidupi anak dan keluarga…..

Kalau semua berjalan cukup lancar, maka tugas orang tua mulai berkurang di usia 40 an, ketika anak sudah beranjak dewasa dan meninggalkan sarang. Pekerjaan juga diharapkan sudah mapan, tabungan cukup, mental juga dewasa dan stabil. Sehingga ada waktu dan sumber daya lebih untuk diri sendiri…. menikmati hidup, atau banting setir melakukan hal gila lainnya…🀣. Semua bisa saja terjadi. Bahkan, saat ini ada juga kecenderungan menikah agak telat, atau mengulang nikah lagi. Beda orang beda cerita, gaess! Lalu bagaimana pula bagi orang yang saat ini mungkin life begins at fifty? Ya entahlah. Tapi kan kasian kalau kita ini dianggap menikmati hidup saat hampir mau pensiun wkwka. Kalau kita melihat orang yang memandang pengalaman hidup ini lebih berharga daripada harta, ya pepatah ini mungkin tidak terlalu berlaku bagi mereka.


Saya sendiri, sebagai seseorang yang baru saja melewati 40, sedikitnya saya tidak setuju pernyataan ini. Ternyata setelah saya flashback, umur 40 nggak pula bikin saya merasa "tua". Banyak hal yang telah saya lalui dan itu menambah pengalaman hidup. Setidaknya diumur segini saya sudah stabil secara emosional. Bisa lebih menikmati hidup, dan ga menye-menye over small things. Mau makan apa ya tinggal buat aja, klo ndak sempat buat, ya belilah... Ikutan kelas berkebun di internet ternyata buat having fun. Kenapa dulu ga kepikiran ya? Padahal seru juga buat ngabisin energi. Dengan begini, saya bisa lebih fokus ke kualitas hidup, dan bisa bodo amat ke orang lain yang ga bikin hidup saya lebih baik. Udah ga perlu ikutan hype sosial media..., bahkan saya ga pernah lihat status orang di WA kecuali orang itu penting, enggak nontonin story/reels orang yang enggak berbobot, kecuali hanya mendengarkan hal-hal yang baik-baik. Ga hangout bareng teman di newly open resto dan enggak berburu barang branded. Beli sesuatu yang diperlukan dan yang emang disuka aja, ga perlu karena FOMO. What a great 40-something! 🀣.


Dari pengalaman sendiri yang sudah 40 tahun ke atas, sudah sangat bisa melihat dan tahu banyak orang-orang sekitar. Saya jadi paham hal ini; "Dulu ketika saya mulai mengerjakan sesuatu, entah itu setelah lulus sekolah atau tidak, maka tujuan utama adalah untuk menghidupi diri sendiri, selain mencari pemahaman ilmunya. Lalu kenyataan pahitpun mulai ditemukan, mencari uang sendiri tidak semudah yang dibayangkan, itulah yang disebut fase quarter life crisis


Kalau bekerja sebagai karyawan, kadang sebelum akhir bulan uang sudah habis. Tanggal tua harus hemat-hemat gituuu. Pada awal-awal kerja mungkin tidak terlalu terasa menjadi beban. Tetapi setelah berlangsungnya waktu, sekitar 10 tahun, melihat kiri-kanan, banyak orang lain lebih beruntung dari diri kita, saat itu umur sekitar sekitar tiga puluhan. Baik secara langsung atau tidak, pernah merasa sedikit gagal, tapi tetap punya keyakinan akan mendapatkan apa yang diharapkan. Semangat tetap dipertahankan, usaha sana, usaha sini. 


Pada umur tiga puluhan, adalah masa-masanya saya sangat kreatif dan produktif, usaha terus saya pertahankan meskipun sudah memiliki pekerjaan. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua orang dapat menjadi orang kaya, sesekali nyungsep. Dan itu wajar. Setelah berjuang sepuluh tahun lagi, mencapai umur empat puluhan. Jika saya berhasil lagi dibidang lain di usia 50, sesuatu. Maka dari itu, saya akan terus mempertahankan usaha-usaha yang memang masih bisa dipertahankan. Sedangkan yang tidak, kalo sudah capek sebaiknya off dulu. Ga pa-pa kan? Tak perlu khawatir! Saya sudah penuh pengalaman menjalani usaha ini usaha itu, dan rasa percaya diri saya sudah semakin kuat. Tetapi bila yang usaha ini kadang gagal atau tidak maksimal berhasil, __tak kan pernah menjadi kendur semangat saya. Enggak yang kecewa...., apalagi menjadi tidak bersemangat lagi.  Harus dapat menerima kenyataan, tetap bekerja seperti biasa ya gaees. Namun dapat menikmati apa saja yang telah saya capai, seberapapun itu tanpa perlu merasa gagal atau frustasi. Semoga saya dapat dikatakan sebagai kelompok orang-orang yang paling bijaksana, karena dapat menerima kenyataan dengan tulus dan rasa syukur.


"Nyungsep? Bangkit lagi! Coba lagi!". Saya tak hanya setuju. Saya mengalaminya. Di beberapa story saya, cukup panjang lebar perjalanan hidup saya menjelang masuk kepala 4 ini. Rangkumannya: "Secara finansial, sepertinya saya pernah benar-benar kondisinya mirip saat saya awal menikah. Saya memasuki dunia wirausaha baru lagi. Benar-benar dari 0. Nyungsep? Iya, nyungsep. Namun saya tetap tenang-tetap hore. Yang pasti, saya mampu mengendalikan diri."


Saat umur empat puluhan, karakter saya sudah terbentuk, jadi emang agak sulit untuk diubah. Sehingga yang benar dari life begins at 40 itu yah, kita akan melihat sifat asli seseorang saat mencapai umur tersebut. Kita bisa melihat keberhasilan seseorang dalam menjalani hidup, apakah ia mengarah kearah yang lebih baik atau tidak. Itu aja sih sebenernya. 


"Lalu, apa diumur 40 tahun masih hidup??"

πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚. Lalu bagaimana ceritanya???***


Oh. Beda orang beda cerita. Ada yang ketika seseorang diusia 40-an ini, mereka secara karakter sudah semakin menetap, semakin berakar, puguh dengan siapa (diri) mereka. Jadi tidak mudah diombang-ambingkan lagi. Ada juga yang sebaliknya. Ada yang pada usia 40 ini, seseorang cenderung masih menyelesaikan banyak hal terkait ambisi, karier, relasi, materi, dan sebagainya. Bahkan puber kedua pun baru dimulai, ha-ha. Macam-macam ragam manusia yang kita lihat. Ga bisa disamakan setiap orang. Tapi yang pasti, harapan semua orang pada usia 40-an adalah kondisi ini mulai bisa disebut stabil. Parameternya, mulai memiliki tabungan, jenjang karier yang tetap dan berkembang, juga relasi yang kokoh. Bahkan, di usia 40 dalam kehidupan percintaan atau kehidupan relasi juga sudah enggak nyari-nyari teman lagi, cenderung menikmati relasi yang sudah terbentuk. Dia lebih menekankan pada relasi yang sudah dimiliki sejak lama, ketimbang mencari lagi relasi-relasi baru. Selain itu, pada tahapan usia ini, seseorang juga cenderung lebih mudah merasa cukup dan tercukupi. Tidak seambisius saat ada pada usia dewasa muda.

Semua kriteria itu merupakan proses yang wajar terjadi pada seseorang di usia 40 tahunan. Akan tetapi, bila ada seseorang pada usia ini belum mencapai kondisi-kondisi tersebut, saya mengatakan, hal itu menunjukkan adanya suatu keterlambatan proses, tetapi tidak lantas menjadi hal aneh yang patut dipertanyakan.


Demikian.....☺️, happy weekend dearπŸ’ƒπŸ“.


#KSStory#KSGarden#KSMotivasi

#Reels#fbpro#fyp#vod

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pejuang Mimpi Episode 42 πŸ’• People Come And Go, That's Life πŸ’•

  https://youtube.com/shorts/PQ6bTaEnu2g?si=dxWC_hjsp0IOOzsI https://youtube.com/shorts/ZX1Lu2FsMmQ?si=6rE-Dz7Fh7SUTCce Pejuang Mimpi Episode 42 πŸ’• People Come And Go, That's LifeπŸ’• Menurut kamu apa sih makna ‘people come and go‘ ini sebenarnya? *** πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€ People come and go. We do know it. Arti ‘people come and go’ berkaitan dengan siklus hubungan antarpersonal. Dalam hidup...., sering kali kita bertemu dengan orang baru dan kehilangan orang-orang yang sudah kita kenal. Istilah People Come and Go adalah cara untuk menjelaskan bahwa ini adalah hal yang alami. Artinya, ada orang yang datang ke dalam kehidupan kita untuk sementara waktu, dan ada juga yang pergi. Fenomena ini terjadi dalam berbagai jenis hubungan, seperti dengan teman, keluarga, atau bahkan rekan kerja. Penting untuk kita sadari bahwa perubahan dalam hubungan adalah sesuatu yang biasa. Dengan memahami bahwa orang bisa datang dan pergi dari hidup kita..., kita bisa lebih siap menghadapi perubahan tersebut. Ini membantu...

Pejuang Mimpi Episode 66 πŸ’•Menulis Itu Investasi Jangka PanjangπŸ’•

 Pejuang Mimpi Episode 66 πŸ’•Menulis Itu Investasi Jangka PanjangπŸ’• https://youtu.be/WHzZlW-RGmc?si=jWKDV8z9HItL0vah https://youtu.be/OTYMA6EUlYQ?si=JTRDbhrWORZ0v5dm https://youtube.com/shorts/S6j9A3CXJAQ?si=Wwk88XcScu8-60lw “Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. Begitu kata Imam Al-Ghazali. Pesan ini saya simpulkan; Menulislah..., Maka Kamu Akan Dikenang! Selayaknya Imam Al-Ghozali yang menulis berbagai karya dan itu tetap abadi hingga sepanjang masa, yang hingga kini masih bisa kita nikmati dan kita serapi manfaat keilmuannya, __walaupun sudah hampir seribu tahun kematian dari sang penulisnya. Pernah terlintas di benak saya, setelah tubuh yang fana ini tiada, apakah masih ada orang yang masih mengingat kepribadian saya? Apalagi saya orang biasa, dan bukan dari golongan pahlawan kemerdekaan atau dokter penyelamat nyawa yang dikenal akan jasa-jasanya. Lalu dengan apa..., agar saya selalu dikenang oleh anak cucu saya nantinya? Menulis. D...

Pejuang Mimpi Episode 53 πŸ’• Buka Lembaran Baru πŸ’•

https://youtu.be/BOgmNdMDOvg?si=T2kZfJPHyiX2P2kP https://youtube.com/shorts/iToolYVOtYE?si=Z4LZMsaYSSWznfiN   Pejuang Mimpi Episode 53 πŸ’• Buka Lembaran Baru πŸ’• Pernah denger...?  Hidup yang tak dipertanyakan tak layak untuk dijalani? Yes. Hidup yang tak diuji juga tak layak untuk dijalani. Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan. Sometimes, sesuatu yang tidak kamu mengerti akan terjawab seiring berjalannya waktu.  Halloow biang gosip....πŸ˜€, Mari kita hadapi kenyataan, dan buka lembaran baru. Kehidupan modern memang menawarkan banyak kesempatan untuk mengalihkan perhatian. Dari hubungan seseorang hingga teknologi, selalu ada sesuatu yang menyita pikiran kita. Akan tetapi, ada banyak cara juga yang dapat kamu temukan untuk menemukan karakter didalam diri seseorang. Maka carilah cara apapun yang bagi kamu itu bisa dipakai atau berguna, atau setidaknya cocok untuk dirimu lakukan. Namun satu-satunya cara dari saya untuk kamu dimanapun berada, kamu harus m...